ESPOS.ID - Rieke Diah Pitaloka. (JIBI/Solopos/Antara)
Esposin, JAKARTA -- PDIP-Jokowi pecah? Menjadi isu yang belum berakhir. Pasca pidato "pedas" Megawati saar kongres PDIP di Bali beberapa waktu lalu, sejumlah kader PDIP masih memberikan kritikan kepada pemerintahan Jokowi-JK.
Sebelumnya, kader PDIP mengkritik soal "orang sekitar" Jokowi yang memberikan data sampah mengenai utang IMF.
Giliran Rieke Diah Pitaloka memberikan kritiknya. Kemenangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Pilpres lalu tidak lepas dari bantuan para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan buruh. Sehingga ketika sudah menjabat, Jokowi jangan menjadi Presiden yang lupa akan rakyat kecil.
Politikus PDIP, Rieke Diah Pitaloka mengatakan, saat memenangi Pilpres lalu banyak orang yang membantu Jokowi. Rakyat kecil termasuk buruh dan TKI yang ada saat ini juga terlibat.
"Jika dihitung dengan uang, tentu uang mereka (buruh dan TKI) lebih kecil dibanding dengan para pemodal-pemodal besar yang membantu saat Pilpres lalu," ujar Rieke di Surabaya, Rabu (29/4/2015) sebagaimana dikutip Okezone.
Tak hanya itu, beberapa pekerja dan warga Indonesia di luar negeri juga berjibaku membantu pemenangan Jokowi saat Pilpres lalu. "Termasuk teman saya yang dari Belanda juga bekerja keras mendorong WNI untuk memilih Jokowi," ujarnya.
Kata dia, terpilihnya Jokowi sebagai Presiden, menjadi harapan besar bagi rakyat Indonesia. Jokowi menjadi Presiden adalah angin perubahan untuk Indonesia. Namun setelah menjabat, Jokowi seakan telah lupa dengan janjinya.
"Begitu banyak rakyat Indonesia yang termotivasi termasuk saya. Saya berdoa agar Jokowi tidak menjadi Presiden pelupa," sindirnya.