news
Langganan

PASAR SURAT UTANG: Ada Sentimen Positif Eksternal, Diprediksi Menguat Terbatas - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Achmad Aris Jibi Bisnis Indonesia  - Espos.id News  -  Kamis, 28 Februari 2013 - 10:49 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/dok)

Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/dok)

JAKARTA - Adanya beberapa sentimen positif dari eksternal berpotensi membuka ruang penguatan terbatas di pasar surat utang Indonesia pada hari ini, Kamis (28/2/2013).

Analis obligasi PT Sucorinvest Central Gani Ariawan mengatakan optimisme pelaku pasar global meningkat seiring keluarnya data perumahan AS yang naik lebih tinggi dari perkiraan. Adanya pernyataan gubernur Bank Sentral AS yang akan terus mendukung kebijakan stimulus ekonomi juga menambah optimisme pelaku pasar terhadap pemulihan ekonomi AS.

Advertisement

Sementara itu, sambungnya, kekhawatiran investor terhadap kondisi politik Italia yang memanas sedikit mereda seiring suksesnya lelang surat utang Pemerintah Italia bertenor 5 tahun dan 10 tahun senilai 6,5 miliar Euro atau US$8,5 miliar. "Adanya beberapa sentimen positif dari eksternal ini berpotensi membuka ruang penguatan di pasar surat utang Indonesia," katanya dalam riset harian, Kamis (28/2/2013).

Menurutnya, faktor lain yang mendorong potensi penguatan di pasar obligasi Tanah Air hari ini adalah penguatan terbatas nilai tukar rupiah, menyempitnya spread NDF dan spot Rupiah, serta penurunan angka CDS Indonesia. Pada perdagangan kemarin, pasar surat utang Indonesia melemah terbatas di tengah minimnya transaksi di pasar sekunder. "Masih bervariasinya sentimen eksternal mendorong investor cenderung untuk wait and see," ujar Ariawan.

Yield SUN kemarin hanya bergerak dalam rentang 1 basis poin–4 basis poin disepanjang kurva pada perdagangan yang mana yield SUN acuan bertenor 10 tahun naik 4 basis poin dan ditutup di level 5,34%.

Advertisement

Sementara itu, harga obligasi pemerintah berdenominasi dollar AS juga mengalami pelemahan kemarin yang dimotori oleh obligasi bertenor menengah dan panjang. Yield Indo-22 dan Indo-42 masing-masing naik sebesar 7 basis poin ke level 3,28% dan 4,71%, sementara yield Indo-17 hanya mengalami kenaikan tipis sebesar 1 basis poin ke level 2,31%.

Advertisement
Advertisement
R. Bambang Aris Sasangka - journalist, history and military enthusiast, journalist competency assessor and trainer
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif