by Redaksi - Espos.id News - Rabu, 29 September 2010 - 21:11 WIB
Hampir menyerupai kondisi riil, di belakang tugu jam itu pengunjung pun disambut gerbang Pasar Gedhe. Lengkap dengan cat tembok berwarna krem dan kombinasi merah kecoklatan, pengunjung benar-benar seperti memasuki pasar tradisional ikon Kota Solo itu.
Memasuki gerbang, stand-stand berbahan kayu alam pun berdiri berjajar. Stand itu tidak menjajakan sayuran atau buah-buahan tetapi produk informatika and communication technology (ICT), seperti notebook, modem, maupun asesoris ICT lainnya.
“Jadi, seperti mau belanja di pasar tradisional,” tutur salah satu pengunjung pameran komputer Apkomindo Computer Expo (ACE) VIII, Fitriasari, 24, kepada Esposin, Rabu.
Seperti halnya Pasar Gedhe yang menyediakan hampir semua kebutuhan pokok, di Pasar Komputer Gedhe-Gedhean sebagai tema yang diangkat dalam ACE VIII itu, juga menyediakan semua produk ICT.
Ada 30 vendor yang terlibat, dengan 11 stan VVIP, 10 stan VIP dan 47 stan standar. Rencananya, ACE VIII akan berlangsung hingga Minggu (3/10).
Ketua Panitia ACE VIII, Yusuf Yudistira, menyampaikan Pasar Komputer Gedhe-Gedhean yang memasang replika Pasar Gedhe secara utuh itu akan didaftarkan dalam catatan Museum Rekor Indonesia (Muri). Pencatatan rekor Muri itu akan dilakukan Jumat (1/10).
Hijriyah Al Wakhidah