news
Langganan

ORANG HILANG : Ini Profil Organisasi Terlarang Gafatar - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Jafar Sodiq Assegaf Jibi Solopos.com Detik  - Espos.id News  -  Selasa, 12 Januari 2016 - 13:10 WIB

ESPOS.ID - Situs resmi Gafatar. (Istimewa)

Sejumlah kasus orang hilang dikaitkan dengan pergerakan Gafatar.

Esposin, SOLO – Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) menjadi sorotan beberapa hari terakhir. Organisasi yang dideklarasikan di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada tahun 2012 ini menghebohkan publik usai terungkapnya keberadaan dr. Rica Tri Handayani.

Advertisement

“Gafatar adalah kumpulan pemuda pemudi yang dengan ikhlas ingin mengabdi dan berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui pengabdian kepada ibu pertiwi yang sedang lara,” demikian tulis Gafatar dalam situs resminya, seperti dikutip Esposin, Selasa (12/1/2016).

Pemerintah telah menetapkan Gafatar sebagai organisasi terlarang. Penetapan itu sesuai dengan surat Ditjen Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri RI Nomor 220/3657/D/III/2012 tanggal 20 November 2012.

Advertisement

Pemerintah telah menetapkan Gafatar sebagai organisasi terlarang. Penetapan itu sesuai dengan surat Ditjen Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri RI Nomor 220/3657/D/III/2012 tanggal 20 November 2012.

Di Aceh, Gafatar telah dinyatakan sesat oleh Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh pada 21 Januari 2015. Di Maluku Utara, MUI juga telah menyesatkan sejak 27 Maret 2015 lalu.

Gafatar saat ini sudah berpindah dari pulau Jawa, dan melakukan perjuangannya dari wilayah pulau Kalimantan. Organisasi ini berganti nama menjadi Negara Karunia Tuhan Semesta Alam (NKSA).

Advertisement

Dasar pendirian organisasi adalah belum merdekanya Indonesia. Menurut mereka, Indonesia masih dijajah neokolonialis. Di sisi lain, para pejabat serakah dan kerap bertindak amoral. "Kenyataan ini membuat kami terpicu untuk berbuat," tulis Gafatar.

Program kerja Gafatar di antaranya ketahanan dan kemandirian pangan. Mereka memajang dokumentasi kegiatan seperti perkemahan, pelatihan kebencanaan, pelatihan untuk remaja, dan lain-lain.

Juga ada beberapa berita terkait Gafatar. Salah satunya soal pernyataan Ketum Gafatar Mahful Tumanurung. "Gafatar Bukan Organisasi Keagamaan," demikian judul postingan tertanggal 28 Februari 2015 itu.

Advertisement

"Gafatar tidak akan berevolusi menjadi organisasi keagamaan dan politik," kata Mahful sambil mengimbau anggota agar tidak melacurkan diri dan menggadaikan organisasi untuk kepentingan sesaat.

Update terakhir website dilakukan pada 29 Mei 2015. Isinya soal kegiatan perkemahan angkatan III di Bogor.

Menurut laporan Detik.com, Selasa (12/1/2016), pengurus daerah Gafatar sempat dihubungi namun nomor masing-masing justru tidak aktif. Sumber kepolisian dan TNI menyebut, organisasi tersebut memang kerap tidak terlacak.

Advertisement

Padahal, beredar kabar di media sosial, Gafatar kerap menggelar kegiatan. dr Rica misalnya, disebut-sebut ia menghilang selama 2 minggu dan pergi Mempawah atau Sanggau, Kalimantan Barat.

Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari Gafatar terkait isu-isu yang beredar. Sementara di sisi lain, usai menemukan dr Rica, Kapolda DIYmenyebutkan, ada kemungkinan dr Rica memang terlibat Gafatar.

"Kalau mendengar keterangan dari suaminya, sebelum menikah (Rica) memang aktif di Gafatar. Setelah menikah mandeg," ujar Brigjen Erwin Triwanto di Mapolda DIY, Jl Ring Road Utara, Sleman, Senin (11/1/2016).

Advertisement
Jafar Sodiq Assegaf - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif