by Taufikul Basari Jibi Bisnis Indonesia Bloomberg) - Espos.id News - Rabu, 4 April 2012 - 12:39 WIB
SINGAPURA - Nilai tukar rupiah anjlok terbesar dalam 2 minggu mengikuti tren mata uang Asia setelah Federal Reserve meredam spekulasi untuk stimulus moneter tambahan yang akan meningkatkan pasokan dolar.
Catatan yang dirilis kemarin atas pertemuan kebijakan The Fed Maret mengindikasikan akan menahan diri dari meningkatkan pembelian aset kecuali ekspansi ekonomi terputus-putus atau inflasi kurang dari 2%. Data resmi menunjukkan dana global mengurangi kepemilikan mereka atas obligasi pemerintah Indonesia hingga Rp2,26 triliun (US$247 juta) pada Maret menjadi Rp224,7 triliun.
“The Fed kemarin memberikan sentimen negatif ke pasar karena tanpa stimulus, akan ada kekurangan likuiditas dolar,” kata Artanavaro Gasali, Kepala Pasar Global PT Bank ICBC Indonesia. Berdasar data Bloomberg yang dihimpun dari bank lokal, nilai tukar rupiah turun 0,3% menjadi 9.158 per dolar pukul 9.48 di Jakarta, Rabu (4/4/2012).
Penurunan itu merupakan kerugian terbesar sejak 22 Maret. Rupiah sedikit berubah minggu ini setelah merosot 1% pada Maret dan 0,9% pada Februari.