by Newswire - Espos.id News - Rabu, 27 Juli 2022 - 19:34 WIB
Esposin, SERANG — Sopir odong-odong maut di Kota Serang, Banten tidak menghentikan kendaraan kendati sejumlah penumpang mengingatkannya karena ada kereta api yang akan melintas di rel yang bakal mereka lewati.
Pada saat kejadian, sopir odong-odong tersebut ternyata membunyikan musik di kendaraan tersebut dengan keras.
Ada dugaan sopir odong-odong tidak mendengar peringatan dari penumpang karena suara musik yang keras tersebut.
Akibatnya, KA menerjang odong-odong di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Silebu, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten hingga menewaskan sembilan penumpang.
Akibatnya, KA menerjang odong-odong di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Silebu, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten hingga menewaskan sembilan penumpang.
Baca Juga: Salah Sopir, Perlintasan Maut di Serang Ternyata Bukan Rute Odong-Odong
"Dari keterangan saksi-saksi diperoleh fakta bahwa saat berkendara, odong-odong sedang memutar musik dengan suara yang cukup besar. Warga sekitar tempat kejadian perkara (TKP) juga penumpang telah mengingatkan agar tidak memutar musik dengan suara keras kepada sopir namun tidak didengar karena adanya noise," ujar Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Banten Kombes Budi Mulyanto di Serang, Rabu (27/7/2022), seperti dikutip Esposin dari Antara.
Baca Juga: Sopir Odong-Odong Maut di Serang Ditetapkan sebagai Tersangka
Menurut Budi Mulyanto, perlintasan di Desa Silebu tersebut ternyata bukan rute trayek odong-odong.
Sopir odong-odong secara tiba-tiba mengalihkan kendaraan ke arah perlintasan hingga terjadilah kecelakaan maut yang merenggut sembilan nyawa tersebut.
"Sesuai fakta dari saksi seharusnya rute odong-odong itu tidak ke arah lintasan kereta api. Permintaan penumpang ke arah Petir tetapi tersangka belok ke TKP karena ada satu unit odong-odong lainnya yang melintas ke arah yang sama," lanjutnya.
Baca Juga: 9 Nyawa Melayang Akibat Odong-Odong Nyelonong Diterjang KA
Sopir odong-odong maut berinisial JL, 27, ditetapkan sebagai tersangka kecelakaan di perlintasan kereta tanpa palang pintu di Desa Silebu yang menewaskan sembilan penumpang, Selasa (26/7/2022) siang.
Menurut Budi Mulyanto, sopir odong-odong diduga lalai lantaran tidak menghentikan kendaraan kendati sudah diingatkan penumpang saat kereta api akan lewat di perlintasan tersebut.
"Kecelakaan odong-odong yang tertabrak kereta itu tercatat sembilan orang meninggal dan 24 orang luka berat dan luka ringan. Sopir kami tetapkan sebagai tersangka," ujarnya.
Baca Juga: Tragedi 9 Nyawa Melayang, Sopir Odong-Odong Ngeyel Saat Diingatkan
Penyidik Polda Banten dan Polres Serang hingga kini masih melakukan pemeriksaan terhadap empat saksi utama dari warga sekitar yang melihat peristiwa kecelakaan tersebut.
Penyidik juga telah dijadwalkan untuk melakukan pemeriksaan bagi korban luka yang telah meninggalkan di RSUD dr Drajat Prawiranegara Kota Serang.