by Insetyonoto Jibi Solopos - Espos.id News - Rabu, 23 Juli 2014 - 04:50 WIB
”Kami mendesak supaya Menteri PU [Djoko Kirmanto] mundur, sebagai bentuk pertanggungjawaban atas amblasnya jembatan Comal,” kata anggota DPRD Jateng, Hadi Santoso di Semarang, Selasa (22/7/2014).
Menurut anggota Komisi D DPRD Jateng ini, pihaknya sebenarnya sudah mengingatkan kepada Dinas Bina Marga Jateng tentang adanya kerusakan Jembatan Comal sejak Februari 2014 lalu. Nyatanya, lanjut Hadi karena jembatan tersebut merupakan milik nasional sehingga pihak Bina Marga Jateng tidak bisa berbuat banyak dan berjanji akan melaporkan kepada Kementerian PU.
”Kenyataannya tidak segera dilakukan perbaikan jembatan Comal sampai akhirnya amblas yang menyebabkan persiapan arus mudik Lebaran 2014 di jalur pantura menjadi terganggu,” tandas politisi PKS ini.
Sementara itu, Sekretaris Eksekutif Organda Jateng, Edi Sugiri mengungkapkan akibat kerusakan Jembatan Comal, Pemalang, pengusaha angkutan otobus mengalami kerugian cukup besar.Kerugian ini, kata dia, karena pengusaha harus mengeluarkan tambahan biaya bahan bakar minyak (BBM) akibat dialihkannya jalur lalu lintas ke selatan sehingga menambah jarak tempuh.
Pengalihan jalur ini menyebabkan jarak yang harus ditempuh semakin panjang, bila pada kondisi normal dari Semarang ke Jakarta membutuhkan waktu sekitar 10 jam, sekarang menjadi 17 jam melalui jalur selatan. ”Kerugian yang dialami pengusaha angkutan mencapai 75 persen dibandingkan jalur normal,” ungkap dia.
Dia berharap pihak Dinas Bina Marga bisa membangun jembatan penyeberangan sementara untuk orang di wilayah Comal, untuk mengoper para penumpang dari arah Jakarta menuju Semarang dan Surabaya. ”Penumpang dari Jakarta diturunkan di Comal. Terus dioper bus yang menunggu sisi timur jembatan ke arah tujuan di Semarang, Surabaya dan sekitarnya,” ujar dia.