by Abu Nadzib - Espos.id News - Selasa, 22 Maret 2022 - 07:55 WIB
Esposin, SOLO — Seorang mubalig di Kota Solo, Jawa Tengah, Dr. Supandi memberikan kritikan kepada Ustaz Yusuf Mansur atas sejumlah masalah yang kini mendera dai kondang tersebut.
Menurut Supandi, sebagai seorang ustaz Yusuf Mansur dinilai telah meremehkan ajaran agama Islam karena tidak amanah.
"Hari ini tanggal 14 Maret 2022 saya ingin menunjukkan beberapa bukti Yusuf Mansur telah menistakan agama. Jadi bukan lagi sekadar mengkhianati atau wanprestasi kaum muslimin yang jumlahnya banyak sampai ribuan, dia juga masuk kategori orang yang mendustakan Islam," ujar Supandi dalam video yang diunggah di kanal Youtube Sunnah dan Adab, beberapa hari lalu.
Baca Juga: Khotbah Yusuf Mansur Disorot, Ini Lima Rukun dalam Khotbah Jumat
Baca Juga: Khotbah Yusuf Mansur Disorot, Ini Lima Rukun dalam Khotbah Jumat
Saat dihubungi Esposin, Selasa (22/3/2022), Supandi mempersilakan pernyataannya dikutip.
Berikut sejumlah indikasi Yusuf Mansur meremehkan ajaran Islam menurut Dr. Supandi:
"Ini bertentangan dengan ajaran Islam, bahwa dalam Islam upah buruh dibayar sebelum kering keringatnya. Upah itu begitu jatuh tempo, misalnya itu mingguan atau harian sesuai kesepakatan, maka gaji harus dibayarkan, karena itu dapur mereka, itu energi mereka. Kalau tenaga diperas tapi gaji tidak dibayar padahal mereka punya tanggungan keluarga, ini bentuk kezaliman oleh seseorang yang mengklaim dirinya ustaz," ujar dosen salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Solo ini.
"Silakan diputar dialog Pak Darso (wartawan Thayyibah.com Sudarso Arief Bakuama) dengan Ibu Vina yang tanahnya dijual padahal itu niatnya untuk pondok tahfiz Alquran. Ini penistaan agama yang luar biasa. Wakaf itu harus dikelola publik untuk manfaat umat, tidak boleh dijual atau diwariskan, ini penistaan yang berat," ujarnya.
"Orang investasi itu ingin laba. Tapi yang ini bagi hasilnya tidak diberikan, laporan investasinya tidak disampaikan. Bahkan dana pokoknya pun hilang atau tidak jelas ke mana. Ini indikator beliau menyepelekan agama Islam," kata Supandi yang juga pengasuh Pondok Pesantren Griya Quran Sambi, Boyolali, Jawa Tengah ini.
"Makna sedekah menjadi rusak. Dari makna transendental ukhrawi ditarik menjadi urusan duniawi belaka, dengan iming-iming balasan dalam waktu yang ia tentukan. Ini juga merusak ajaran Islam tentang sedekah," katanya.
"Dilanjutkan dengan menilap uang sedekah. Uang yang lewat dia digunakan untuk urusan pribadi, cenderung diklaim milik pribadi, padahal sedekah itu harta umat, tidak boleh gunakan harta sedekah untuk pribadi. Uang miliaran rupiah entah digunakan untuk apa dengan branding ponpes, digunakan sedikit untuk agama dan sisanya entah ke mana," katanya.
"Kalau bohong sekali itu kazzib, kalau bohong jadi jalan hidupnya maka dia sudah ditulis dengan kazzab yang artinya pembohong besar atau pembual. Labelnya harusnya bukan ustaz tapi kazzab. Misalnya katanya naik pesawat dalam setahun 1.000 kali, itu kan susah dinalar. Lalu katanya punya lebih dari 9.000 pondok itu juga di luar nalar. Saya sebagai pengelola pondok, mengelola pondok itu berat. Ini mengklaim di publik lebih dari 9.000 pondok, ditertawakan bagi yang ngerti urusan pondok," ujarnya.
Karena banyaknya cacat pada diri Yusuf Mansur, Supandi berharap umat sadar sehingga berhenti memberi panggung untuk dai yang tinggal di Tangerang, Banten tersebut.
"Sebaiknya Yusuf Mansur sebagai ustaz disetop naik panggung. Ini sudah keliling lagi cari mangsa, supaya kaum muslimin perhatian, cegah kemungkaran Yusuf Mansur," tutupnya.
Ustaz Yusuf Mansur belum memberi klarifikasi terkait tudingan ini. Upaya Esposin meminta konfirmasi kepada Yusuf Mansur melalui Whatsapp belum mendapat jawaban.