by Redaksi - Espos.id News - Rabu, 18 Januari 2012 - 19:42 WIB
Menurut guru pembimbing Jurusan Ototronik SMKN 2 Karanganyar, Harnanto Prubinantoro, motor tersebut dibuat untuk memenuhi kebutuhan angkut sampah. Apalagi saat ini jarang siswa SMK membuat motor angkut. “Motor ini menjadi solusi untuk mengangkut sampah, terutama di perumahan dan masuk ke gang-gang,” ujar Harnanto.
Motor angkut tersebut bisa mengangkut barang seberat enam kuintal, berkekuatan 250 cc, gigi lima speed dan kecepatan stabil 30-45 kilometer/jam. Motor tersebut sudah diujicobakan pada medan yang naik di Karangpandan. Sementara motor bebek yang bodinya menyerupai Yamaha Jupiter, memiliki spesifikasi kekuatan 100 cc. Motor itu dirakti oleh siswa selama sebulan.
“Untuk perakitan anak-anak yang mengerjakan, sedangkan untuk mesinnya kami bekerjasama dengan Juve Motor,” katanya. Pihak sekolah masih menyempurnakan motor angkut agar saat membelok tidak nggoling. Selain itu hidrolik bak yang masih manual juga akan disempurnakan secara otomatisasi.
Sementara itu, Rina mengatakan motor tersebut secara keseluruhan sudah bagus. Ia sangat mengapresiasi motor yang dibuat oleh para siswa SMKN 2 Karanganyar itu. Jika tidak ada halangan, ia akan membeli 10 unit motor.
Setelah mencoba dan merasakan sendiri mengendarai motor 100 cc dan motor dump, ia pun memberikan beberapa masukan. “Kemasannya sudah bagus tapi gasnya kurang halus dan rangkanya diganti dengan besi stainless. Untuk motor dump masih harus dikurangi getarannya, saat membelok juga belum stabil dan muatannya jangan terlalu berat,” terangnya. Dengan membeli karya anak bangsa, lanjut Rina, maka turut mensuport anak SMK untuk berkarya. Apalagi harga per unitnya hanya Rp6,5 juta.
Sementara itu, salah satu siswa jurusan Ototronik, Teguh Wardoyo, mengaku bangga motor rakitannya bersama dengan rekan-rekannya itu diapresiasi, kendati untuk saat ini masih belum bisa diproduksi secara massal.
JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi