news
Langganan

Mentan Yakin Indonesia Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun ke Depan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Newswire  - Espos.id News  -  Senin, 29 Juli 2024 - 08:11 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi beras. (Freepik)

Esposin, JAKARTA — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengaku optimistis Indonesia mampu mewujudkan swasembada pangan dalam waktu kurang dari tiga tahun ke depan.

"Insya Allah tidak lebih dari tiga tahun kita akan swasembada [pangan] kembali," kata Amran di sela menghadiri Festival Pangan Nusantara Badan Pangan Nasional (Bapanas) di Glora Bung Karno (GBK) Jakarta, Minggu (28/7/2024) seperti dilansir Antaranews.

Advertisement

Keyakinan Amran sejalan dengan berbagai upaya pemerintah yang terus menggencarkan perluasan areal tanam (PAT) dan solusi cepat pompanisasi sebagai antisipasi kekeringan panjang akibat gelombang panas.

Mentan mengatakan sejauh ini persiapan demi persiapan terus dilakukan untuk meningkatkan produktivitas nasional. Di antaranya penambahan alokasi pupuk subsidi dari yang sebelumnya 4,5 juta ton menjadi 9,5 juta ton.

Selain itu, pembagian benih gratis, penggunaan alsintan serta pemasangan solusi cepat pompanisasi untuk mengairi sawah dengan menyedot air melalui pompa dari sungai yang tidak kering.

Advertisement

Dia menerangkan, pompanisasi merupakan kali pertama dalam sejarah dilakukan oleh pemerintah melalui Kementerian Pertanian sebagai salah satu upaya cepat untuk meningkatkan produksi pertanian nasional. Pasalnya, pemanfaatan pompa yang termanfaatkan sebanyak 20.559 unit per hari dan lahan sawah terealisasi sekitar 582.528 hektare.

"Apa tujuannya? Tujuannya adalah memompa sungai yang tidak pernah kering untuk dialirkan ke sawah. Hasilnya sudah ada, bahkan Bapak Presiden [Joko Widodo] sudah mengunjungi tujuh daerah pompanisasi dan beliau minta agar segera dipercepat karena hasilnya nyata dari yang tanam 1 kali menjadi 3 kali," katanya.

Menurut Mentan, semua upaya tersebut terbukti mampu meningkatkan produksi secara signifikan sehingga berdasarkan prognosa Badan Pusat Statistik (BPS) maupun Bapanas dalam panen dua bulan ke depan Indonesia akan memiliki surplus sebesar 700.000 ton.

Dengan begitu, kata Mentan, kekurangan pangan yang penuhi dari impor bisa ditekan melalui produksi dalam negeri.

Advertisement

"Dan ini kerja keras kita semua termasuk kerja keras wartawan [media], karena sukses itu tidak pernah berdiri sendiri. Bukan hanya Kementan saja, tetapi, wartawan, Bulog dan Bapanas juga bagian dari kesuksesan pemerintah di sektor pangan," katanya.

Mentan menambahkan bahwa sebaran pompa telah mengairi 500.000 hektare sawah baik yang ada di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur maupun luar pulau jawa lainnya.

Dia berharap, penambahan pompa terus dilakukan melalui usulan pemerintah daerah.

"Bayangkan kalau 500.000 hektare kita pompa di kali 5 ton saja nggak usah 10 ton, itu hasilnya bisa 5 juta ton dan itu bisa mengurangi impor. Jadi sudah kelihatan efektifitasnya selama pompa kita jalankan produksi meningkat," katanya.

Advertisement

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mendukung upaya Kementan dalam meningkatkan produksi dalam negeri sehingga ke depan Indonesia mampu memenuhi kebutuhannya secara mandiri.

"Jadi yang paling benar itu adalah kita atur produksi dalam negeri dan tadi bersama dengan Bapak Menteri Pertanian sudah disampaikan," kata Arief.

Di sisi lain Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan ajang Gebyar Perbenihan 2024 di Gedung Budaya Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada 27-30 Juli 2024 bertujuan mencapai swasembada pangan nasional.

Sudaryono mengungkapkan kegiatan Gebyar Perbenihan 2024 merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan produksi benih berkualitas untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

Advertisement

"Tujuannya adalah bagaimana hasil dari panenan kita cukup untuk memberi pangan bagi rakyat Indonesia," katanya di Kabupaten Bandung, Jabar, Sabtu.

Sudaryono juga mengungkapkan gelaran Gebyar Perbenihan 2024 diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk pertanian Indonesia di pasar global.

"Pertanian ini menyangkut keberlangsungan hidup kita, kedaulatan rakyat dan bangsa kita. Karena apa? Karena dengan pertanian inilah yang menyediakan pangan bagi kita," katanya.

Dia menjelaskan kegiatan itu menampilkan varietas-varietas tanaman pangan yang tahan terhadap hama, penyakit, dan kondisi lingkungan tertentu.

"Dalam kegiatan ini ternyata ahli-ahli kita telah bisa dan dapat menemukan varietas jenis-jenis tanaman yang sesuai dengan masing-masing wilayah," katanya.

Sementara itu, Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi berharap dengan kegiatan itu, para petani dapat memahami pentingnya pemilihan benih yang tepat serta cara mengelola benih dengan baik, sehingga bisa meningkatkan produktivitas pertanian.

Advertisement

"Tujuan kegiatan ini adalah dalam rangka mempercepat pertukaran informasi hasil-hasil benih untuk menuju swasembada pangan, menuju lumbung pangan dunia," kata dia.

Selain itu, kata dia, Gebyar Perbenihan tahun ini juga menghadirkan pameran produk pertanian unggulan serta gelar teknologi pangan dari seluruh Indonesia sebagai media pembelajaran bagi masyarakat dan petani.

"Kami juga memberikan peluang bagi semua pihak, investor, pelaku usaha untuk memanfaatkan peluang-peluang di dalam industri benih tanaman pangan," katanya.

Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif