by Choirul Anam - Espos.id News - Kamis, 29 April 2021 - 04:00 WIB
Esposin, MALANG — Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan pasokan 12 bahan pangan kebutuhan pangan utama aman dan harganya pun diproyeksikan bakal terkendali menjelang Lebaran 2021. Mentan jamin hal itu dengan harapan mampu menentramkan masyarakat menjelang Lebaran yang merupakan hari besar umat muslim.
"Berdasarkan perhitungan yang kami miliki, dari data kami, semua berjalan paa track, sesuai ketentuan yang kami harapkan," katanya di Balai Penelitian Kacang dan Umbi (Balitkabi), Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (28/4/2021).
Jika ada volatilitas harga pada 12 komoditas pangan utama khususnya pada saat memasuki Ramadan dan menjelang Lebaran merupakan normal. Namun, volatilitas harga tersebut harus dalam batas wajar sehingga tidak menyebabkan membuat keresahan masyarakat. Jika ada lonjakan yang tidak wajar, pemerintah telah menyiapkan langkah intervensi.
Baca Juga: Kata Fengsui Ada 5 Kesalahan Umum Penataan Rumah
Baca Juga: Kata Fengsui Ada 5 Kesalahan Umum Penataan Rumah
"Bahwa akan ada fluktuasi dinamika itu memang seperti itu. Tapi dinamika dalam angka tertentu, dan tidak dalam loncatan yang membuat keresahan. Dengan kondisi itu, kita tidak akan mengintervensi," kata Syahrul.
Secara umum pemerintah tidak melakukan intervensi atas fluktualiasi terhadap dinamika harga pangan, kecuali jika ada loncatan harga yang terlalu tinggi. Intervensi akan dilakukan dengan memperlancar distribusi komoditas, meningkatkan pasokan daerah konsumen dari daerah produsen, hingga pelaksanaan operasi pasar.
Dengan kondisi tersebut, terutama di wilayah Malang Raya, pihaknya bersama kementerian terkait seperti Kementerian Perdagangan akan berupaya untuk menciptakan stabilitas harga agar mencapai keseimbangan.
Dalam upaya untuk mengurus sektor pertanian di Indonesia, kata Mentan, masing-masing wilayah memiliki karakteristik, dan tantangan yang berbeda. Masing-masing wilayah memiliki dinamika tersendiri.
Baca Juga: Begini Cara Download Video Youtube Tanpa Aplikasi...
"Mengurus pertanian itu mengurus lapangan, berbeda di Aceh, berbeda di Jawa, dan berbeda pula di Kalimantan. Dinamika terus akan berkembang dan kami akan terus mengawal hal tersebut," katanya.
Dia meyakinkan pula, Kementerian Pertanian bersama seluruh pemangku kepentingan, akan terus menyiapkan strategi khusus untuk menyikapi dinamika di berbagai wilayah yang ada di Indonesia tersebut sehingga dinamika yang terjadi bisa teratasi dengan baik.
"Kami bersama Bulog, kementerian, dan Badan Usaha Milik Negara, akan terus menyikapi hal-hal (dinamika) seperti itu," katanya.(K24)
KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos