by Bc - Espos.id News - Kamis, 2 September 2021 - 18:15 WIB
Esposin, Jakarta -- Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora) Zainudin Amali mengatakan Grand Design Olahraga Nasional atau Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) akan mulai dijalankan pada 9 September 2021, tepat di peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke 38.
“Tekad kami, 9 September 2021 kick off DBON. Harapannya oleh Presiden Jokowi bertepatan Hari Olaharaga Nasional ke-38,” kata Menpora Amali saat menyampaikan opening speech, Sosialisasi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) Kemenpora bersama PWI Pusat secara virtual, Rabu (1/9/2021).
Pada kesempatan ini, Menpora Amali kembali menjelaskan bahwa DBON disusun atas arahan Presiden Joko Widodo dalam meningkatkan prestasi atlet nasional.
“Beliau memberikan arahan sekaligus perintah kepada saya untuk melalukun sesuatu. Pak Presiden galau, kok bisa 267 juta penduduk Indonesia, tapi tidak mampu mencapai prestasi yang membanggakan. Walaupun sekarang sudah ada,” ujar Menpora.
“Beliau memberikan arahan sekaligus perintah kepada saya untuk melalukun sesuatu. Pak Presiden galau, kok bisa 267 juta penduduk Indonesia, tapi tidak mampu mencapai prestasi yang membanggakan. Walaupun sekarang sudah ada,” ujar Menpora.
Baca juga: Sekjen DPR Bikin Kontroversi Lagi, Dulu Usulkan Hotel Isoman, Kini Rp2 Miliar untuk Multivitamin
Menpora Amali mengatakan DBON disusun bersama stakeholder olahraga. Antara lain pakar olahraga, akademisi, praktisi serta organisasi olahraga. Seperti KONI dan Komite Olimpiade Indonesia. Pihaknya menyadari bahwa prestasi olahraga harus didesain secara sistematis, berkelanjutan, dan masif.
Dalam DBON, kata Menpora Amali, pihaknya menjadikan Olimpiade dan Paralimpiade sebagai target utama prestasi olahraga. Sementara Asian Games dan SEA Games hanya sasaran antara saja. Pasalnya, masih banyak masyarakat yang menganggap prestasi ketiganya tersebut sama.
“Ini yang coba kita ubah. Kami di Kemenpora mencoba untuk merubah itu supaya tertata, terdesain apa yang kita tuju sebagaimana yang diperintahkan presiden dan stakeholder olahraga,” ungkapnya.
Baca juga: Soloraya PPKM Level 3, Pasoepati Optimistis Stadion Manahan Jadi Venue Liga 2
Selain itu, pihaknya juga akan membangun 10 sentra pemusatan latihan dalam melahirkan potensi talenta atlet sejak muda di seluruh Indonesia. Bekerjasama dengan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.
“Prestasi harus dibuat pabriknya. Nah pabriknya ini Desain Besar Olahraga Nasional [DBON] itu,” tukasnya.
“Ini akan mendapat dukungan berbagai pihak baik tingkat kementerian, lembaga pusat, daerah, tingkat provinsi, kabupaten dan kota. Itu sebabnya payung hukumnya Perpres,” jelasnya.
Baca juga: Leani Ratri Siap Unjuk Gigi di Para Bulu Tangkis Paralimpiade Tokyo 2020
Menpora Amali mengungkapkan bahwa DBON ini menjadi ruh dalam revsisi UU Nomor 3 Tahun 2005. Yakni tentang Sistem Keolahragaan Nasional (UU SKN) yang tengah dibahas di DPR saat ini.
Ditegaskan Menpora Amali, apa yang telah dirinya lakukan bersama jajaran di Kemenpora untuk melakukan perubahan paradigma. Sehingga belum tentu mendapatkan hasil prestasi yang spekatakuler dalam waktu singkat. Karena pembinaan harus dilakukan jangka panjang.
“Saya tidak pernah berpikir [atlet nasional] bisa berprestasi dalam waktu dekat dengan spekatakuler. Tapi saya senang ada pondasi kuat kita tanamankan sekarang, yang kita bangun sekarang. Biarlah penerus-penerus saya akan menikmati hasil untuk prestasi dari Desain Besar Olahraga Nasional,” harapnya.