news
Langganan

Menkes Akhirnya Buka Suara Komentari Vaksin Nusantara... - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Rayful Mudassir  - Espos.id News  -  Senin, 19 April 2021 - 05:00 WIB

ESPOS.ID - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin (Antara Foto-Akbar Nugroho Gumay)

Esposin, JAKARTA — Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin akhirnya buka suara soal polemik vaksin Nusantara. Dia menilai pembuatan vaksin berbasis sel dendritik itu tetap harus sesuai dengan kaidah ilmiah dan protokol yang berlaku.

Menkes mengaku sangat terbuka dengan seluruh penelitian apalagi vaksin yang diproduksi di dalam negeri karena pemerintah tidak ingin terus menerus melakukan importasi. Kendati demikian, pemerintah mengingatkan agar produksi vaksin harus sesuai kaidah ilmiah, sesuai protokol baku dan ketentuan.

Advertisement

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta agar aturan ini tidak dilanggar dalam penelitian vaksin Nusantara. “Harus benar-benar dibikin sesuai kaidah ilmiah, protokol baku dan ketentuan, jangan di-shortcut,” kata Menkes dalam webinar Kemenkes, Minggu (18/4/2021) malam.

Baca Juga: 4 Zodiak Ini Konon Tidak Suka Berbagi, Benarkah?

Advertisement

Baca Juga: 4 Zodiak Ini Konon Tidak Suka Berbagi, Benarkah?

Budi Gunadi mengaku tidak begitu menguasai perihal vaksin karena bersifat sangat ilmiah. Alhasil dia meminta agar perbincangan atau perdebatan tentang vaksin dilakukan antarsesama peneliti.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat tidak berdebat berlebihan tentang vaksin Nusantara. Dia menilai perdebatan di media sosial tidak diperlukan terkait vaksin ini.

Advertisement

Baca Juga: Begini Cara Download Video Youtube Tanpa Aplikasi...

Budi mengaku tidak ingin menghabiskan banyak energi membicarakan soal vaksin nusantara. Menurutnya, lebih baik energi yang ada dilakukan untuk melobi kedatangan vaksin Covid-19 ke Indonesia.

Seperti diketahui, vaksin Nusantara kali pertama dikenalkan pada November lalu oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Vaksin Sel Dendritik

Riset pengembangan vaksin berbasis sel dendritik ini dilakukan melalui kerja sama Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan dengan PT Rama Emerald Multi Sukses.
Advertisement

Baca Juga: Turn Back Hoax: Vaksin Covid-19 Dibuat Sebelum Pandemi?

Rama Emerald merupakan pemegang lisensi dari Aivita Biomedical Inc, perusahaan farmasi yang berbasis di Amerika Serikat, pengembang terapi sel dendritik SARS-CoV-2. Meski Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) belum memberikan izin uji klinis tahap kedua, tim peneliti telah memulai penyuntikan vaksin Nusantara kepada relawan sejak pekan lalu.

Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa Vaksin Nusantara adalah jenis vaksin yang dikembangkan di Amerika dan diujicobakan di Indonesia.

Advertisement

“Pada prinsipnya, semua vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat harus dapat izin BPOM terutama dalam aspek keamanan, efikasi, dan kelayakan. Selama memenuhi kriteria pemerintah akan memberikan dukungan,” kata Wiku dalam konferensi pers, Kamis (15/4/2021).

Baca Juga: Kata Fengsui Ada 5 Kesalahan Umum Penataan Rumah

Wiku juga mengatakan, diharapkan tim Vaksin Nusantara bisa berkoordinasi dengan BPOM agar isu yang ada dapat segera terselesaikan.

Dia juga menegaskan bahwa Pemerintah sangat mendukung langkah inovasi di bidang kesehatan. Karena inovasi di bidang kesehatan merupakan langkah penting mewujudkan kemandirian bangsa, sehingga ketergantungan terhadap produk luar negeri dapat dikurangi.

"Namun demikian, inovasi di bidang kesehatan harus tetap mengikuti kaidah, tahapan ilmiah, sehingga inovasi yang dihasilkan memiliki manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Wiku.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Advertisement
Rahmat Wibisono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif