by Redaksi - Espos.id News - Senin, 4 Januari 2010 - 14:44 WIB
Jakarta--Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali mengatakan, pluralisme hendaknya tidak dipahami dalam pengertian kebebasan mutlak, terutama dalam kehidupan beragama, sehingga dapat memecah persaturan bangsa.
Pluralisme dalam kaitan kebebasan harus dipandang dalam persepsi yang sama bahwa kebebasan mutlak tak ada. Kebebebasan itu punya koridor sendiri dan tak ada yang mutlak, kata Menag usai peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) ke-64 tahun 2010 Kementerian Agama di Jakarta, Senin.
Suryadharma Ali minta pluralisme jangan diidentikkan dengan kebebasan mutlak. Soal pluralisme atau kemajemukan dalam kehidupan berbangsa sudah ditegaskan dalam Al Quran, bahwa dalam kehidupan ada perbedaan supaya manusia saling mengenal satu sama lain.
Karena itulah perlu ada toleransi dalam kehidupan beragama. Namun karena dalam kehidupan banyak sekali agama, yang tak mustahil dapat terjadi "gesekan" satu sama lain, maka perlu ada kerukunan umat beragama, katanya.
Dalam kaitan ini, Kementerian Agama punya kewajiban menjaga kerukunan umat berama itu dengan menghadirkan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Forum itu, lanjut dia, kehadirannya sudah ada sampai di berbagai daerah. Ant/tya