news
Langganan

MAYAT DI KAFE UNO: Madhani Tewas Dicekik, Agus Diburu - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Rudi Hartono Jibi Solopos  - Espos.id News  -  Rabu, 3 Oktober 2012 - 19:37 WIB

ESPOS.ID - Mardhani Omega, korban pembunuhan di Kafe Uno. (Foto: istimewa)

Mardhani Omega, korban pembunuhan di Kafe Uno. (Foto: istimewa)

SOLO—Polresta Solo menduga Madhani Omega, 20, tewas dicekik. Mayat remaja putri berusia 20 tahun itu ditemukan tewas di atap atau lantai IV Kafe D’ uno Jl Honggowongso 68 Laweyan Solo, Selasa (2/10/2012) malam.

Advertisement

Madhani Omega (bukan Mardani Omega seperti diberitakan Esposin sebelumnya) dikenal sebagai primadona kafe.

Sumber Esposin dari kepolisian, menyebutkan dari hasil autopsi janazah korban di Forensik RSUD dr Moewardi, Solo, diketahui ada bekas jeratan di leher korban.

Tanda itu diduga bekas cekikan. Polisi menduga korban dibunuh terkait aktivitas seksual. Korban ketika ditemukan dalam kondisi telanjang.

Advertisement

Polresta Solo telah mengantongi identitas pelaku yang diduga melakukan pembunuhan terhadap Madhani. Agus merupakan laki-laki yang terakhir bertemu dengan korban.

Informasi yang dihimpun Esposin, Rabu (3/10/2012), aparat Satreskrim Polresta Solo memeriksa setidaknya tujuh orang saksi di Mapolresta sesaat setelah korban ditemukan.

Agus tak lain merupakan rekan kerja korban di kafe itu. Agus dinilai polisi mempunyai informasi penting terkait korban. Bahkan, Agus diduga kuat adalah pembunuh korban.

Advertisement

Diinformasikan sumber lain, saat ini tim polisi mengejar Agus hingga ke Jakarta.

Polisi telah mengendus keberadaan Agus setelah melaksanakan serangkaian penyelidikan. Agus merupakan operator karaoke Kafe D’uno asal Bekonang, Sukoharjo.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, berdasarkan kabar lelayu yang dikeluarkan oleh pihak keluarga TPU Purwoloyo, Jebres, jenazah Madhani Omega telah dimakamkan sekitar pukul 15.00 WIB di TPU Purwoloyo Jebres.  Sekitar pukul 12.30 WIB, jenazah sudah disemayamkan di rumah duka di Jl Kalilarangan RT 001/RW 008 Jayengan, Serengan, Solo.

Paman korban, Nanang, mengatakan sudah beberapa kali Mardani memang tak pulang ke rumah. “Dia sering tidak pulang ke rumah, dia juga cukup sering pergi dengan teman-temannya,” jelasnya.

 

Advertisement
Rini Yustiningsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif