news
Langganan

Mau Belanja Produk Etnik? Yuk Ke Potensi Nusantara Expo - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Abdul Hamied Razak Jibi Harian Jogja  - Espos.id News  -  Jumat, 31 Oktober 2014 - 15:20 WIB

ESPOS.ID - Pameran kerajinan (ilustrasi)

Harianregional.com, ?JOGJA—Dinas Pariwisataa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar Pameran Potensi Nusantara Expo 2014 di Malioboro Mall mulai Kamis (30/10/2014) hingga Minggu (2/11/2014). Selain mengenalkan pelbagai produk kerajinan dari 34 daerah di Indonesia, pamerkan tersebut juga meningkatkan potensi kerajinan dan wisata dari DIY.

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Didik Purwadi menjelaskan, Potensi Nusantara Expo tersebut bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di DIY. Selain dari DIY, ada pula produk-produk kerajinan dari Bali, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Jombang, Pasuruan, Sidoarjo, dan daerah lainnya yang berpartisipasi.

Advertisement

"Ini menjadi media dan ajang bagi para pelaku UMKM di luar DIY untuk saling mengenalkan produk-produk mereka kepada masyarakat Jogja," ujar Didik usai membuka pameran, Kamis (30/10/2014).

Pihaknya berharap, pameran tersebut memberikan nilai tambah bagi para peserta untuk saling berinteraksi dan mengenal produk dari masing-masing wilayah. Jika interaksi dan komunikasi terbangun, sambung dia, diharapkan para peserta mampu mengembangkan jaringan sendiri sesuai potensi yang dimiliki.

"Makanya, pameran ini tidak dikhususkan untuk memamerkan satu produk dan bukan dari Jogja saja. Tetapi juga produk-produk kerajinan dari daerah lain. Kami mengusung konsep dari Jogja untuk Indonesia," ujar Didik.

Advertisement

Total peserta yang mengikuti Potensi Nusantara Expo ini ada 37 peserta. Produknya pun bermacam-macam, mulai dari kain dan baju batik, tas kulit, aksesoris wanita, kosmetik, dan masih banyak lagi. Dengan adanya pameran ini, produk-produk UMKM khususnya dari Jogja diharapkan akan lebih dikenal lagi. Apalagi, jelas Didik, Jogja telah diakui masyarakat internasional sebagai kota batik dunia. Untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015 mendatang, Didik pun berharap para pelaku UMKM tidak menganggap hal tersebut sebagai ancaman. Menurutnya, MEA 2015 harus dijadikan sebagai peluang besar.

Advertisement
Advertisement
Mediani Dyah Natalia - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif