by Redaksi - Espos.id News - Kamis, 1 April 2010 - 13:41 WIB
Jakarta--Produk China masih menjadi idola masyarakat Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pangsa pasar produk China di Indonesia mencapai 18,58%.
"Selama Januari-Februari 2010, juaranya China dengan nilai impor US$ 2,79 miliar. Masyarakat yang berarti membeli produk China sebanyak 18,58%," ungkap Kepala BPS Rusman Heriawan dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (1/4).
Namun, walaupun banyak produk China yang beredar di Indonesia, Rusman menilai jumlah tersebut tidak mengalami kenaikan karena adanya peraturan ASEAN-China Free Trade Agreement (AC-FTA).
Nilai impor dari China, lanjutnya, turun sebesar US$ 20 juta dari Januari 2010 yang bernilai US$ 1,4 miliar menjadi US$ 1,38 miliar pada Februari 2010 ini. Begitu pula dengan ekspor Indonesia ke China yang diharapkan naik karena adanya AC-FTA, tetapi pada kenyataannya juga mengalami penurunan dari US$ 1,01 miliar pada Januari menjadi US$ 986,2 juta. Rusman beranggapan penurunan ini karena mekanisme perdagangan masih menggunakan mekanisme yang berlaku sebelum adanya AC-FTA.
"Awalnya dengan adanya AC-FTA diharapkan ekspor impor ke China meningkat, tapi ternyata tidak. Februari yang diharapkan sudah efektif, ternyata belum efektif. Artinya, pembisnis belum merespon AC-FTA," ujar Rusman.
dtc/ewt