by Aprianus Doni Tolok - Espos.id News - Rabu, 6 Oktober 2021 - 21:46 WIB
Esposin, JAKARTA — Selain Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga terseret masuk dalam laporan hasil investigasi International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) yang dijuluki Pandora Papers.
Dokumen Pandora Papers tersebut berisi para tokoh pemerintahan dan pesohor yang mengemplang pajak.
Dalam dokumen Pandora Papers, nama Airlangga Hartarto dan adiknya Gautama Hartarto tercatat memiliki perusahaan cangkang di British Virgin Islands, yurisdiksi bebas pajak di kawasan Karibia.
Dua perusahaan ini sebenarnya pernah diungkap dalam dokumen Panama Papers.
Dua perusahaan ini sebenarnya pernah diungkap dalam dokumen Panama Papers.
Dokumen tersebut menyebutkan Airlangga diduga sebagai penerima manfaat dari Smart Property Holdings Ltd dan Burkley Development Corporation, dua perusahaan cangkang yang berada di British Virgin Islands.
Baca Juga: Airlangga Hartarto Nobar Wushu PON Papua Sama Jokowi
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), total harta kekayaan Airlangga mencapai Rp260,611 miliar.
Dalam laporan resmi di KPK tersebut, Airlangga memiliki 8 aset tanah dan bangunan dengan total nilai mencapai Rp98,172 miliar.
- Tanah dan Bangunan Seluas 1058 m2/600 m2 di Jakarta Selatan, hasil sendiri Rp13,280 miliar Tanah Seluas 3400 m2 di Gianyar, hasil sendiri, Rp122,4 juta.
- Bangunan Seluas 200 m2 di Australia, hasil sendiri Rp31,222 miliar.
- Tanah dan Bangunan Seluas 896 m2/575 m2 di Jakarta Selatan, hasil sendiri Rp31,749 miliar.
- Tanah dan Bangunan Seluas 39 m2/52 m2 di Jakarta Selatan, hasil sendiri Rp3,948 miliar.
- Tanah Seluas 40455 m2 di Kota Manado, hasil sendiri Rp70 juta.
- Tanah dan Bangunan Seluas 1394 m2/300 m2 di Bogor, hasil sendiri Rp6,786 miliar.
- Mobil Totota Vellfire tahun 2017, hasil sendiri Rp785 juta.
- Mobil Toyota Jeep LC 200 HDTP produksi tahun 2014, hasil sendiri Rp1 miliar.
- Mobil Toyota Kijang Innova tahun 2015, hasil sendiri senilai Rp172,276 juta.
- Mobil Toyota Kijang Innova tahun 2016, hasil sendiri Rp200 juta.
- Kas dan setara kas senilai Rp167,430 miliar
- Harta lainnya Rp9,998 miliar.