news
Langganan

Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta Menjelajah Tanah Sumbawa - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Damar Sri Prakoso  - Espos.id News  -  Jumat, 30 Agustus 2024 - 17:11 WIB

ESPOS.ID - Tiga mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta berfoto bersama tim marcom media partner Solopos Media Group di Griya Solopos, Kamis (29/8/2024). (Istimewa)

Esposin, SOLO--Tiga mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta melaksanakan kegiatan ekspedisi di Tanah Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Mereka tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Mapala Specta UIN Raden Mas Said.

Ketiga mahasiswa tersebut adalah Sabna Aish Tartila, mahasiswa semester V Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Shifaul Febriansyah, mahasiswa semester V Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, dan Siti Munhafiroh, mahasiswa semester V Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Adab dan Bahasa.

Advertisement

Selain pendakian, ketiga mahasiswa itu juga akan melaksanakan pengabdian masyarakat dengan capaian pengembangan potensi wisata di Desa Kawinda To’i pada pantai yang berpotensi wisata. Di situ, mereka juga akan bekerja sama dengan mahasiswa pencinta alam (mapala) di daerah sekitar.

"Hari ini kami berangkat lewat Surabaya lalu menuju NTB. Mohon doa restu supaya ekspedisi kami nanti berjalan lancar dan sukses,” ujar Sabna, saat berpamitan di kantor Solopos Media Group, Jl. Adi Sucipto 190 Solo, Kamis (29/8/2024).

Ekspedisi itu, kata dia, kurang lebih berlangsung selama tiga pekan. Selayaknya Tri Dharma Perguruan Tinggi yang tertulis dalam UU Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, disebutkan bahwa Perguruan Tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Advertisement

"Hari ini mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta merealisasikannya dengan mengadakan kegiatan ekspedisi di Tanah Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, salah satunya pendakian di Gunung Tambora," imbuhnya.

Cerita sejarah menarik dari gunung itu melatarbelakangi alasan pendakian tersebut. Gunung Tambora masih berstatus gunung api strato aktif dan tertidur. Kubah lava kecil dan aliran lava masih terjadi pada lantai kaldera pada abad ke-19 dan abad ke-20.

Sementara letusan terakhir Gunung Tambora terjadi pada tahun 1967 yang disertai dengan gempa tanpa ledakan.

Advertisement

Kini tinggi Gunung Tambora hanya 2.851 meter di atas permukaan laut (mdpl) yang sebelum meletus memiliki ketinggian sekitar 4.300 mdpl.

"Untuk mempersiapkan pendakian ini tentunya butuh latihan khusus. Latihan demi latihan kami laksanakan selama kurang lebih tiga bulan di kampus," tambahnya.

Advertisement
Rohmah Ermawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif