by Arif Wahyudi Jibi Harian Jogja - Espos.id News - Kamis, 26 Januari 2017 - 15:55 WIB
Harianregional.com, JOGJA - Salah satu peserta dalam Pendidikan Dasar (Diksar) The Great Camping (TGC) XXXVII Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Islam (Mapala Unisi) membebeberkan sejumlah fakta saat pelaksanaan kegiatan di Lereng Gunung Lawu itu.
T, 20, mahasiswa tersebut mengungkapkan, tantangan terbesar dalam pelaksanaan Diksar tersebut adalah saat survival.
"Ya kami harus bisa bertahan hidup dengan mengandalkan segala sesuatu yang bisa dimakan di sekitar lokasi Diksar itu," ujarnya kepada Harianregional.com, Kamis (26/1/2017).
Tumbuhan pakis dan cacing tanah menjadi alternatif para peserta Diksar untuk bisa menganjal perut. Pasalnya, menurut T, tumbuhan pakis diyakini memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi. Sementara cacing tanah mengandung protein sebagai asupan nutrisi tubuh.
T pun tidak menampik adanya bentuk-bentuk hukuman kepada regunya dalam Diksar yang merenggut tiga nyawa itu.
"Kalau kelompok kami sih cuma ditampar, enggak ada kekerasan yang berarti," jelas dia.
Dalam kelompoknya ada tujuh peserta. Diksar tersebut menurut T dibagi menjadi lima kelompok. Setiap kelompok jumlahnya berbeda-beda, ada yang tujuh peserta, ada yang delapan peserta.
Kebetulan T tidak tergabung dengan kelompok tiga peserta yang meninggal usai Diksar itu.