by Tri Indriawati Jibi Solopos - Espos.id News - Minggu, 15 Maret 2015 - 05:45 WIB
ESPOS.ID - Pemain Real Madrid Luka Modric (ki) duel lawan pemain Schalke Klaas-Jan Huntelaar. JIBI/Rtr/Juan
Esposin, MADRID -- Lawatan Levante ke Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Senin (16/3/2015) dini hari WIB, diharapkan menjadi titik kebangkitan Real Madrid. Los Blancos tergeser dari puncak klasemen Liga Primera setelah ditahan imbang 1-1 Villarreal pada Senin (2/3/2015) dan ditumbangkan Athletic Bilbao skor 0-1 akhir pekan lalu.
Derita pasukan Carlo Ancelotti itu berlanjut saat menjamu Schalke dalam laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions, Rabu (11/3/2015) dini hari WIB. Meski akhirnya berhasil merebut tiket ke babak delapan besar dengan agregat 5-4, Madrid pasrah dipermalukan Schalke dengan skor 3-4 di Santiago Bernabeu.
Krisis yang melanda El Real, julukan lain Madrid, sempat melahirkan beragam spekulasi soal masa depan Pelatih Carlo Ancelotti. Manajer asal Italia itu bahkan dirumorkan bakal didepak dari jabatannya.
Akan tetapi, Presiden Madrid, Florentino Perez, menegaskan akan tetap mempertahankan pelatih yang mengantarkan Los Blancos meraih gelar La Decima di Liga Champions musim lalu itu. “Serangan kepada pelatih dan para pemain kami tidaklah proporsional. Klub percaya pada pelatih dan para pemain. Apapun yang terjadi di kemudian hari, Ancelotti tetap akan menjadi pelatih Real Madrid,” ujar Perez, seperti dilansir Football Espana, Kamis (12/3/2015).
Keterpurukan El Real dalam dua pekan terakhir memberi angin segar bagi Barcelona yang kini bertengger di puncak klasemen dengan raihan 62 poin. Blaugrana, julukan Barcelona, semakin optimistis menatap laga El Clasico untuk mempertajam keunggulan atas Madrid di Camp Nou, Senin (23/3/2015).
Akan tetapi, Perez merasa tidak ada yang perlu dicemaskan Madrid. Dia yakin Ancelotti akan dengan mudah mengembalikan timnya ke jalur kemenangan. “Kami berada di urutan kedua Liga [Primera] dan kami lolos ke perempat final Liga Champions. Itu tidak mudah, tidak semua orang bisa mencapainya. Apapun yang terjadi di Camp Nou tidak akan mengubah apapun. Kami akan pergi ke sana dengan antusias dan penuh respons untuk meraih kemenangan,” kata dia.
Laga melawan Levante semestinya menjadi pemanasan efektif bagai El Real sebelum bertamu ke Camp Nou, pekan depan. Mereka berpeluang kembali menduduki puncak klasemen jika berhasil mengemas tiga poin dalam pertandingan kali ini. Dengan catatan, Barcelona terpeleset dalam lawatan ke kandang Eibar, Minggu (15/3/2015) dini hari WIB.
Ancelotti juga harus memutar akal untuk mempertajam barisan penyerangnya. Sebab, striker andalan Madrid, Gareth Bale, selalu gagal mencetak gol sejak kemenangan 2-1 atas Cordoba, Januari lalu.
El Real mungkin bisa lebih percaya diri menghadapi laga kali ini karena mereka memenang rekor kemenangan sempurna atas Levante dalam enam pertemuan terakhir. Levante juga bukan tim yang terlalu kuat untuk dihantam skuat sekelas Madrid. Tim asuhan Lucas Alcaraz itu masih terbenam di peringkat ke-17 klasemen sementara Liga Primera dan hanya berjarak satu poin dari Almeria yang menghuni zona degradasi.
Pelatih Levante, Lucas Alcaraz, merasa skuatnya berkunjung ke Camp Nou dalam waktu yang tepat. Dia percaya timnya mampu meredam keganasan Madrid dalam laga kali ini.
“Kami memilih memikirkan apa yang harus dilakukan dengan baik untuk menang. Potensi Madrid selalu tinggi. Momentum lawan bukanlah sesuatu yang tergantung pada kami. Momentum itu datang dengan sendirinya,” tutur dia, dilansir Soccerway, Sabtu (14/3/2015).