by Demiz Rizki Gosta Adib M. Asfar Jibi - Espos.id News - Selasa, 6 Oktober 2015 - 16:33 WIB
Esposin, JAKARTA -- Kurs rupiah perkasa sepanjang perdagangan hari ini, khususnya di sesi pertama. Dalam penutupan perdagangan, Selasa (6/10/2015) sore, rupiah ditutup di level Rp14.241/dolar AS ataumenguat 262 poin (1.81%).
Sebelumnya, Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, rupiah menguat 21 poin atau 0,14% ke Rp14.482/dolar AS. Penguatan sebesar ini merupakan apresiasi terbesar sejak Mei 2012.
Ekonom dari PT Bank Permata Tbk (BNLI), Josua Pardede, mengatakan penguatan rupiah lebih tajam karena kombinasi ekspektasi investor atas dampak kebijakan Bank Indonesia dan pemulihan daya beli masyarakat. “Kalau dilihat, dari BI lebih efektif dibandingkan pemerintah. BI bilang baru Oktober, arahnya menarik devisa. Selama ini yang suplai dolar kan cuma BI,” katanya.
Pasar juga mengantisipasi tingkat konsumsi domestik membaik signifikan dalam waktu dekat karena kenaikan belanja pemerintah, inflasi tahunan yang diperkirakan merosot tajam pada November, dan kebijakan jilid III pemerintah terutama rencana penurunan harga BBM.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (6/10/2015), menyebut indeks dolar berhasil menguat hingga dini hari tadi, walaupun data sektor jasa AS diumumkan memburuk dari periode sebelumnya.
Di sisi lain, ujarnya, euro melemah setelah angka pertumbuhan penjualan ritel melambat di Agustus. “Kesepakatan yang dicapai pada trans-pacific partnership berpeluang mendorong percepatan pemulihan ekonomi AS, sehingga muncul sedikit perbaikan prospek yang mendorong penguatan dolar,” kata Rangga dalam risetnya.