news
Langganan

Kurs Rupiah Lanjut Melemah Tipis 12 Poin ke Rp13.570/US$ - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Renat Sofie Andriani Jibi Bisnis  - Espos.id News  -  Jumat, 25 November 2016 - 09:30 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi (JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah hari ini dibuka melemah tipis 12 poin atau 0,09%.

Esposin, JAKARTA — Pergerakan nilai tukar rupiah dibuka melemah tipis 0,09% atau 12 poin ke Rp13.570/US$ pada perdagangan hari ini, Jumat (25/11/2016). Sebelumnya, nilai tukar rupiah ditutup melemah pada perdagangan Kamis (24/11/2016).

Advertisement

Rupiah ditutup terdepresiasi 0,50% atau 68 poin ke level Rp13.558/US$ setelah diperdagangkan pada kisaran Rp13.508 – Rp13.586/US$. Rupiah sebelumnya dibuka juga dengan pelemahan 0,21% atau 28 poin ke 13.518/US$.

Pelemahan rupiah pada perdagangan hari ini terjadi di saat mayoritas mata uang lainnya di Asia Tenggara juga melemah. Dolar Singapura melemah 0,12%, baht Thailand menguat tipis 0,08%, ringgit Malaysia melemah 0,37%, dan peso Filipina melemah 0,16%.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur pergerakan mata uang dolar terhadap mata uang utama lainnya terpantau naik tipis 0,06% atau 0,060 poin ke posisi 101,760 pada pukul 15.57 WIB.

Advertisement

Dalam pergerakannya Kamis kemarin, indeks dolar AS sempat reli didorong rilis catatan FOMC, yang kembali menegaskan jika Federal Reserve siap untuk menaikkan suku bunga pada Desember 2016.

Penguatan tersebut menekan sejumlah mata uang, termasuk rupiah. Meski di saat penutupan rupiah, indeks dolar hanya mampu menguat tipis. Indeks dolar AS pada perdagangan Kamis ditutup naik 0,01% ke level 101,71.

Indeks dolar melemah saat pasar AS libur menyambut hari Thanksgiving. Indeks dolar sebelumnya telah bergerak melesat, setelah catatan FOMC dirilis Kamis dini hari. Melanjutkan penguatan efek Donald Trump yang secara mengejutkan menjadi presiden terpilih AS.

Advertisement

Data ekonomi yang kuat dan prospek peningkatan pertumbuhan ekonomi di bawah kepemimpinan Trump, telah memicu potensi bakal ada kenaikan Fed Funds Rate pada Desember 2016.

"Dolar telah benar-benar kuat dalam mengantisipasi langkah (Gubernur Fed Janet)Yellen bulan depan," kata Ahli Strategi KGI Fraser Securities, Nicholas Teo,  seperti dikutip Bloomberg, Jumat.

Advertisement
Haryo Prabancono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif