news
Langganan

KURS DOLAR NAIK : Rupiah Sentuh Rp12.000/Dolar, BI Meminta Masyarakat Tak Panik - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Jibi Solopos Antara  - Espos.id News  -  Jumat, 29 November 2013 - 15:48 WIB

ESPOS.ID - Gubernur BI, Agus Martowardojo (Dok/JIBI/Solopos)

Esposin, JAKARTA--Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengimbau kepada para pelaku ekonomi di dalam negeri agar tidak panik dengan kondisi nilai tukar rupiah yang menyentuh angka Rp12.000 per dolar AS.

"Kita harus tetap tenang dan tidak panik agar tetap bisa jalankan kegiatan dengan baik. Kalau sampai Rp12.000 ini ada pengaruh kondisi di dunia dan di Indonesia," ujar Agus saat ditemui di Kompleks Perkantoran BI, Jakarta, Jumat (29/11/2013).

Advertisement

Ia menjelaskan, gejolak ekonomi di dunia khususnya isu penghentian stimulus moneter (tapering off) yang belum pasti kapan akan dilakukan oleh The Fed, ikut memberikan tekanan terhadap rupiah.

"Amerika mengalami kondisi jadi atau tidak jadi tapering, ada indikator ekonomi yang baik dan tidak, ini yang kita sebut risk on risk off, masih terus terjadi," kata Agus.

Secara umum, lanjutnya, kondisi ekonomi negara maju akan membaik. Krisis di Eropa juga diperkirakan akan segera berakhir.

Advertisement

"Di Eropa, consumer confidence-nya mulai menunjukkan kondisi membaik," katanya.

Di negara-negara berkembang diperkirakan masih akan ada tekanan terhadap pertumbuhannya seperti China dan India.

"Di Indonesia jika ada tekanan nilai tukar disebabkan pada akhir bulan ada permintaan tinggi, tapi juga pada akhir tahun sejumlah investor melakukan perubahan posisi. Jadi itu kita harapkan hanya sementara," ujarnya.

Advertisement

Ia kembali menegaskan bahwa pelemahan rupiah saat ini mencerminkan kondisi fundamental ekonomi di Tanah Air.

"Kala rupiah ada pelemahan itu selaras dengan nilai tukar regional, ada beberapa currency yang lebih dalam pelemahannya," katanya.

Ia juga menambahkan, dari sisi struktural juga ada beberapa tantangan terutama di neraca transaksi berjalan yang mengalami defisit selama 26 bulan.

"Ini yang perlu disikapi oleh pemerintah dan BI. Kami meyakini bahwa kuartal ketiga yang defisit transaksi berjalan yang sudah lebih baik itu menunjukkan progress," ujarnya.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Jumat pagi belum bergerakn ilainya atau stagnan di posisi Rp12.018 per dolar AS.

Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif