by Mariyana Ricky P.d. Jibi Solopos - Espos.id News - Sabtu, 15 November 2014 - 17:15 WIB
Esposin, SOLO - Pendekatan saintifik yang diamanatkan dalam Kurikulum 2013 mampu membentuk nilai-nilai karakter yang berpengaruh terhadap pola pikir dan pola sikap siswa, sehingga kelak menjadi generasi yang andal.
Demikian disampaikan pakar pembelajaran sains Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Widha Sunarno, dalam Seminar Nasional Pendidikan Sains IV bertajuk Implementasi Pendekatan Saintifik dan Karakter dalam Penelitian dan Pembelajaran Sains Menyongsong Generasi Emas Indonesia di Gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS Solo, Sabtu (15/11/2014).
Widha menyampaikan pendidikan berkontribusi dalam penyediaan sumber daya manusia di masa depan. Dalam kurun waktu 30 tahun mendatang, generasi emas yang andal akan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
“Keandalan angkatan kerja di masa depan juga ditentukan oleh keberhasilan pendidikan yang saat ini dilaksanakan,” kata dia, di hadapan 300an guru dan dosen yang berasal dari seluruh Indonesia.
Nilai karakter yang seharusnya dimiliki oleh generasi yang akan datang, sambung dia, minimal mampu berpikir kritis, kreatif dan tingkat tinggi serta mampu memecahkan persoalan yang dihadapi.
Guru Besar Fisika UNS itu menyebutkan untuk mendapatkan nilai karakter perlu dikembangkan bahan ajar dan strategi pembelajaran yang mendukung aktivitas belajar siswa menjadi optimal.
Sementara itu, Guru Besar Kimia Universitas Negeri Malang (UM), Effendy, mengatakan generasi emas memiliki ciri-ciri berkarakter, cerdas, produktif, dan kompetitif. Untuk menghasilkan generasi tersebut, dapat dikembangkan melalui pembelajaran sains yang berorientasi pada pendidikan karakter.
“Pembelajaran sains tersebut berorientasi pada pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi atau higher order of thinking skill yang disingkat HOTS,” kata dia.