by Tika Sekar Arum Jibi Solopos - Espos.id News - Selasa, 29 Mei 2012 - 18:44 WIB
SOLO--Kepala Bidang (Kabid) Koperasi Dinas Koperasi & UMKM Solo, Didik Adi Putranto, Selasa (29/5/2012) menegaskan Koperasi BPR Sejahtera Surakarta memang telah dinyatakan tutup. Pengurus koperasi yang berbadan hukum Provinsi Jawa Tengah itu memutuskan menutup usaha karena bangkrut. Di Solo, koperasi yang kantor pusatnya berada di Nusukan tersebut memiliki cabang di Semanggi, Delanggu, Klaten, dan Sragen.
Informasi yang dihimpun Esposin di lapangan, pegawai yang biasa berinterksi dengan nasabah pun tidak bisa memberi keterangan. Bahkan ada pegawai yang telah meminta perlindungan Kepolisian.
Tak hanya bermasalah dengan nasabah, menurut Didik koperasi itu juga memiliki catatan buruk tidak mengembalikan dana pinjaman dari Kementerian Koperasi & UMKM senilai hampir Rp3,5 miliar.
“Koperasi itu memang bermasalah, bahkan buka cabang di Mojo Semanggi saja kami tidak dilapori. Badan hukumnya memang di provinsi, jadi kapasitas kami hanya melakukan pembinaan.”
Sementara itu, pihak koperasi sampai saat ini belum memberi tanggapan. Semua kantor ditutup rapat. Di rumahnya pun, pengurus yang dikenal dengan nama Pamuji itu tidak ada. Sedangkan salah satu pegawainya saat dihubungi tidak mengangkat telepon, begitu pun saat di-SMS tidak membalas. Menurut informasi warga setempat, aset koperasi berupa kantor di Semanggi itu juga sudah dijual ke pihak lain.
Sebelumnya, Kepanikan melanda belasan nasabah (calon anggota) Koperasi Bina Persemakmuran Rakyat (BPR) Sejahtera Surakarta, menyusul tutupnya kantor koperasi tersebut.
Selasa siang, mereka mendatangi kantor cabang koperasi itu di Mojo, Semanggi. Mereka hendak mempertanyakan nasib uang mereka yang masuk ke koperasi tersebut dalam bentuk tabungan, deposito dan arisan.