by Sholahuddin Al Ayyubi Jibi Solopos - Espos.id News - Selasa, 23 Desember 2014 - 11:15 WIB
Esposin, JAKARTA -- Poros Muda Partai Golkar menilai penyelesaian atas dualisme yang terjadi di internal Partai Golkar akan memakan waktu yang cukup lama. Hal itu terjadi jika ditempuh melalui jalur hukum untuk menentukan siapa Ketua Umum Partai Golkar yang mendapat legalitas dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM).
Menurut Juru Bicara Poros Muda Partai Golkar, Andi Sinulingga,? pihak yang kalah dalam proses hukum nanti diyakini tidak akan menerima hasil putusan pengadilan secara psikologis. Karena itu dualisme yang terjadi akan semakin menguat.
"Jika itu terjadi, Partai Golkar akan kehilangan banyak kader yang akan migrasi ke partai politik lain ataupun membentuk partai baru, dan tentu saja itu tidak baik buat Golkar kedepan," tutur Andi dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (23/12/2014).
?Karena itu, Poros Muda Partai Golkar mendesak kepada seluruh elite Partai Golkar untuk segera melakukan rekonsiliasi melalui Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar bersama antara kubu Aburizal Bakrie alias Ical dan kubu Agung Laksono untuk kepentingan bersama Partai Golkar.
"Jika opsi ini dilakukan, maka citra Agung Laksono dan Aburizal Bakrie akan mulia dimata publik dan keluarga besar Golkar, Khusnul khatimah," tukas Andi Sinulingga.