by Redaksi - Espos.id News - Selasa, 15 Maret 2011 - 12:48 WIB
"Kalau misalnya part-nya dari Jepang itu yang jadi problem, misalnya untuk chips seperti produk-produk IT," kata Sekretaris Jenderal Elecronic Marketer Club (EMC) Agus Suyanto, Selasa (15/3/2011).
Ia menjelaskan, produk-produk elektronika konsumsi rumah tangga seperti AC, Kulkas, Audio, dan produk elektronika lainnya relatif aman. Selain produk elektronika di dalam negeri bukan semuanya bermerek Jepang, beberapa produk elektronik merek Jepang umumnya komponennya sudah dibuat dari lokal dan impor dari negara-negara tetangga.
"Komponen itu sendiri ada yang lokal ada yang impor, kan impor nggak 100% dari Jepang, sudah ada komponen yang buatan Thailand, Malaysia, China, Taiwan nggak terpengaruh," katanya.
Sementara itu, Handojo Soesanto dari perusahaan elektronika Polytron mengatakan, dampak tsunami Jepang tak terlalu besar terhadap produk elektronika di Indonesia. Meskipun ia mengaku beberapa komponen chips sudah naik karena mayoritas diimpor dari Jepang.
"Chips naik karena material pembungkus chips paling besar dari Jepang, seperti memory, processor. Harganya sudah naik, bervariasi bisa 10%. Pengaruhnya pada harga barang jadi sementara belum, karena harga dolarnya turun, ini sementara saja 2-3 bulan ke depan," katanya.
(dtc/tiw)