by Septhia Ryanthie Jibi Solopos - Espos.id News - Kamis, 3 Desember 2015 - 20:15 WIB
Esposin, SOLO--Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Solo merintis pembuatan jurnal yang akan menghimpun penelitian-penelitian para guru di Kota Bengawan. Jurnal tersebut diharapkan sudah dapat diterbitkan awal 2016 mendatang.
Ketua PGRI Solo, Sugiyaryo, mengemukakan, hingga saat ini Solo, baik Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), maupun PGRI, belum memiliki jurnal khusus untuk mewadahi hasil karya ilmiah para guru yang berupa penelitian-penelitian, utamanya penelitian tindakan kelas (PTK).
Sejauh ini, hasil penelitian guru-guru tersebut sebagian hanya disimpan oleh guru yang bersangkutan, atau hanya diketahui oleh pihak terkait guru tersebut, namun belum bisa terpublikasikan secara lebih luas ke masyarakat. Kalau pun ada penelitian guru yang masuk jurnal di perguruan tinggi, jumlahnya juga masih terbatas. "Ya mungkin karena guru tersebut mengambil atau melanjutkan studi di perguruan tinggi, atau setidaknya guru-guru yang rajin membuat penelitian dan juga memiliki link di perguruan tinggi, sehingga hasil penelitiannya bisa dipublikasikan lewat jurnal di perguruan tinggi tersebut. Tapi dengan begitu, berarti kan masih tersebar," ujar Sugiyaryo ketika diwawancarai wartawan, Kamis (3/12/2015).
Sehingga keberadaan jurnal nantinya diharapkan dapat menghimpun semua hasil karya para guru tersebut untuk disebarluaskan kepada masyarakat, khususnya yang berkonsentrasi atau memberikan perhatian terhadap dunia pendidikan. Ujungnya, diharapkan ada peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.
Sugiyaryo menegaskan penelitian, khususnya PTK, sangat penting bagi guru. Untuk kepentingan pribadi guru tersebut, dia menerangkan, akan membantu proses kenaikan pangkat guru tersebut dengan adanya penambahan angka kredit yang didapat guru melalui pengembangan diri dan karya tulis.
Sugiyaryo menambahkan untuk saat ini jurnal yang akan disiapkan PGRI masih berbentuk jurnal cetak atau hardcopy. Namun seiring dengan itu, akan disiapkan pula pembuatan jurnal elektronik atau dengan sistem online. Jurnal tersebut diharapkan bisa diterbitkan rutin, setiap setahun sekali. "Bahkan kalau memungkinkan ya terbit enam bulan sekali atau bahkan tiga bulan sekali, tergantung dari penelitian-penelitian para guru juga," katanya.
Pejabat Sekbid Kode Etik PGRI, Tri Silawati, menambahkan terkait perintisan pembuatan jurnal tersebut saat ini telah dilakukan berbagai persiapan. Salah satunya dengan mengadakan kompetisi guru melalui Lomba Penulisan Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) guru yang diadakan pekan lalu.
"Penelitian-penelitian guru ini juga akan dihimpun dan dimasukkan ke jurnal penelitian yang akan diterbitkan PGRI," terang Tri Silawati.