by Redaksi - Espos.id News - Selasa, 27 Oktober 2009 - 20:03 WIB
Solo (Espos)--Pertumbuhan forum klaster di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dinilai cukup pesat. Sayangnya, hingga saat ini keberadaannya belum banyak dilirik oleh investor-investor asing.
Hal tersebut diakui Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Jateng, Anung Sugihantono ketika ditemui wartawan di sela-sela acara Workshop dan Pameran Klaster Internasional yang diselenggarakan di Grha Soloraya, Selasa-Rabu (27-18/10).
Anung menuturkan pesatnya pertumbuhan forum klaster di Jateng yakni rata-rata tiga tahun. Waktu tersebut hampir sama dengan yang dibutuhkan di luar negeri.
"Keunikan forum klaster ini, pemerintah provinsi tidak pernah memaksa tapi mendorong modal sosial dan mendorong pengembangan institusi masyarakat yang memicu terbentuknya forum rembug klaster. Ini mungkin yang tidak ada di daerah lain," kata Anung.
Namun diakui Anung, hingga saat ini forum klaster tersebut belum banyak dilirik investor-investor dari luar negeri, melainkan baru sebatas pelaku usaha lokal yang mayoritas terdiri atas UKM.
"Sementara ini memang baru antara UKM, pelaku usaha lokal yang agak besar dan pemodal lokal yang berperan," kata Anung.
Sementara itu, Deputi Pengkajian Sumber Daya Manusia Kementerian Negara Koperasi dan UKM, Wayan Dipta mengungkapkan Provinsi Jawa Tengah menjadi pilot project atau proyek percontohan nasional untuk pertumbuhan klaster usaha kecil dan menengah (UKM). Dalam kurun waktu lima tahun, semua kabupaten/kota di Jateng sudah terbentuk klaster. sry