news
Langganan

Ketum PPP Tak Masalah Sandiaga Uno Bergabung ke PKS - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Newswire Abu Nadzib  - Espos.id News  -  Selasa, 30 Mei 2023 - 08:15 WIB

ESPOS.ID - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno di Lampung Selatan, Lampung, Sabtu (27/5/2023). (ANTARA/Dian Hadiyatna).

Esposin, JAKARTA -- Plt. Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono tak mempermasalahkan apabila Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Sebagaimana diketahui, Sandiaga Uno yang juga keponakan Mardiono telah keluar dari Partai Gerindra, beberapa waktu lalu.

Advertisement

Keluarnya Sandiaga Uno dari Gerindra ini untuk kali kedua ia lakukan di partai yang sama.

“Nggak, nggak. Kami nggak masalah. Kami nggak akan mempermasalahkan itu,” ujar Mardiono kepada wartawan di DPP PPP, Jakarta Pusat, seperti dikutip Esposin dari Antara.

Advertisement

“Nggak, nggak. Kami nggak masalah. Kami nggak akan mempermasalahkan itu,” ujar Mardiono kepada wartawan di DPP PPP, Jakarta Pusat, seperti dikutip Esposin dari Antara.

Pernyataan tersebut merupakan respons PPP terhadap kedekatan Sandiaga Uno dengan PKS.

Mardiono mengatakan PPP dekat dengan PKS. Bahkan, tutur Mardiono, Presiden PKS berkunjung langsung ke PPP sebelum Hari Raya Lebaran 2023.

Advertisement

Oleh karena itu, bagi Mardiono, dinamika politik yang kini tengah berlangsung merupakan bentuk dari pertumbuhan demokrasi yang baik.

Di sisi lain, Sandiaga Uno meminta seluruh pihak bersabar tentang adanya opsi yang menyebut dirinya akan bergabung dengan PPP atau PKS.

Mantan politisi Partai Gerindra itu mengatakan terkait peluang dirinya bergabung ke PPP saat ini akan memasuki tahap-tahap selanjutnya.

Advertisement

Sandi membeberkan dirinya sudah melakukan pembicaraan dengan Wakil Ketua Umum PPP.

Sedangkan, Sandiaga dikabarkan akan bertemu dengan jajaran DPP PKS Selasa (30/5/2023).

Saat ditanya soal kabar tersebut, Sandi menyebut pertemuan dirinya dengan PKS untuk menyamakan persepsi.

Advertisement

“Kok bisa tahu ya. Ini masih dalam penjajakan dan tentunya saya ingin sekali lagi menggarisbawahi bahwa kita hanya punya waktu sekitar 15 tahun dalam bonus demografi kita sehingga kalau kita mengubah arah pembangunan kita, maka akan sangat berdampak terhadap capaian target Indonesia maju di tahun 2040,” ujar dia.

Dia berharap bisa mencapai kesepakatan dengan PKS terkait bagaimana membangun Indonesia ke depan.

Dia menekankan pertemuan dengan PKS merupakan sebuah upaya untuk mencapai kesamaan pemikiran.

“Jadi sama sekali tidak ada hubungannya dengan pengambilan keputusan berkaitan langkah ke depan tapi penyamaan persepsi,” kata dia.

Advertisement
Abu Nadzib - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif