news
Langganan

Ketua Uji Klinis Vaksin Sinovac di Biofarma Meninggal - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Feni Freycinetia Fitriani  - Espos.id News  -  Sabtu, 10 Juli 2021 - 01:00 WIB

ESPOS.ID - Kepala tim peneliti uji klinis vaksin Sinovac di Indonesia dari Bio Farma Novilia Sjafri. (Bisnis-Bio Farma)

Esposin, JAKARTA — Kepala tim peneliti uji klinis vaksin Sinovac di Indonesia yang berasal dari Bio Farma Novilia Sjafri meninggal dunia, Rabu (7/7/2021).

Novilia Sjafri merupakan kepala Divisi Surveilans dan Uji Klinik Bio Farma. Novilia merupakan garda terdepan dari proses pengujian vaksin Covid-19 Sinovac asal China yang kini digunakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.

Advertisement

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan almarhum merupakan pahlawan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengucapkan duka cita mendalam atas meninggalnya Novilia Sjafri.

Baca Juga: Ilmuwan AS Prediksi Mutasi Virus Corona Bakal Berlanjut

Advertisement

Baca Juga: Ilmuwan AS Prediksi Mutasi Virus Corona Bakal Berlanjut

"Turut berduka cita, atas berpulangnya Dr. dr. Novilia Sjafri Bachtiar, MKes. Kepala divisi surveilans dan Riset klinis @biofarmaid," tulisnya melalui akun Instagram @ridwankamil seperti dikutip, Kamis (8/7/2021).

Dalam unggahannya, Ridwan Kamil mengungkapkan Novilia Sjafri merupakn kepala uji klinis vaksin sinovac yang kita gunakan hari ini. Bukan itu saja, RK menuturkan Novilia mengetes belasan jenis vaksin untuk keamanan kesehatan warga Indonesia sepanjang kariernya di Bio Farma.

Advertisement

Baca Juga: Zodiak Ini Konon Kerap Ungkit Masa Lalu saat Bertengkar

Advertisement

Dilansir Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Novilia Sjafri mengawal proses uji klinis vaksin Covid-19 yang sudah dimulai sejak Agustus 2020. Vaksin yang diujicobakan adalah buatan perusahaan farmasi China, Sinovac. Vaksin itu dikemas dengan nama CoronaVac.

Untuk pengembangan vaksin Covid-19, Novilia sempat mengungkapkan Bio Farma bekerjasama dengan salah satu produsen vaksin asal China yaitu Sinovac. Namun, saat itu vaksin tersebut masih belum memasuki uji klinis fase 3, sehingga demi mempercepat pelaksanaan vaksinasi, Indonesia akhirnya turut berkontribusi melaksanakan uji klinis fase III vaksin Covid-19 Sinovac.

Untuk standar produksi vaksin Covid-19, Novila menjelaskan bahwa pihaknya mengacu pada pedoman dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan pedoman dari WHO. Selain itu, dia menjelaskan alasan memilih vaksin inactivated, karena Bio Farma sudah paham dengan platform teknologinya.

Advertisement

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Advertisement
Rahmat Wibisono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif