by Tomi Kurniawan Jibi Solopos - Espos.id News - Jumat, 21 Juni 2013 - 15:55 WIB
SOLO—Jelang rencana pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM, Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengeluarkan serial tweet di Twitter pribadinya, Jumat (21/6/2013).
Serial tweet atau yang lebih akrab disebut kultwit ini dimulai SBY dengan informasi bahwa pemerintah sudah ingin menaikan harga BBM bersubsidi sejak tahun 2011. “Setelah 2 tahun pemerintah bertahan utk tidak naikkan harga BBM, meskipun subsidi sangat membengkak, kali ini terpaksa dinaikkan. *SBY*”
Bagi SBY ini adalah pilihan yang pahit yang harus diambilnya. Namun ia berdalih kebijakaan ini untuk menyelamatkan masyarakat dari kehidupan yang menyulitkan.
Bagi SBY ini adalah pilihan yang pahit yang harus diambilnya. Namun ia berdalih kebijakaan ini untuk menyelamatkan masyarakat dari kehidupan yang menyulitkan.
“Ini pilihan yg pahit, tetapi harus kita ambil. Saya tidak ingin ekonomi kita menjadi buruk & akhirnya menyulitkan kehidupan rakyat. *SBY*”
Berikut beberapa serial tweet SBY menanggapi rencana pemerintah untuk menaikan harga BBM bersubsidi :
“Pengurangan subsidi BBM utk selamatkan ekonomi, agar uang negara bisa utk bantu rakyat tidak mampu & bangun infrastruktur. *SBY*”
“Bantuan Langsung Sementara Masyarakat, Program Keluarga Harapan, beras & beasiswa, pastikan sampai ke sasaran. Masy agar mengawasi. *SBY*”
“Saya sudah instruksikan jajaran Polri dibantu TNI, utk mengamankan penyaluran bantuan kpd masyarakat agar tertib & lancar. *SBY*”
“Bagi kalangan mampu, tmsk perusahaan swasta & BUMN, mari kita bantu masyarakat, seperti pasar murah & bantuan sembako. *SBY*”
“Sebagai pemimpin, kita harus siapkan solusi tiap masalah. Beri kemudahan pemimpin pengganti kita. Ambil risiko & berbuatlah. *SBY*”
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah akan mengumumkan kenaikan harga BBM pada Jumat malam.
“Tadi sudah dapat instruksi dari presiden, akan diumumkan bersama. Kemungkinannya malam ini [Jumat], tengah malam. Tempatnya sedang dipikirkan di mana. Tempatnya sedang diatur,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik.