news
Langganan

Kasus Novi & Afriyani Akibat Hukuman Terhadap Gembong Narkoba Ringan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Jibi Solopos Dtc  - Espos.id News  -  Kamis, 25 Oktober 2012 - 21:29 WIB

ESPOS.ID - More than just publish.

JAKARTA--Lemahnya hukuman bagi terpidana narkoba dinilai sebagai celah bagi bersarangnya barang haram tersebut di Indonesia. Bahkan, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menganggap hal itu sebagai ancaman, terutama ancaman narkoba kepada anak-anak.

"Jangan sampai putusan ringan ini mendorong sikap pesimis, dan bandar semakin bernyali merusak anak Indonesia yang berakibat lost generation," kata Deputi Chairman KPAI Asrorun Niam dalam rilisnya Kamis (25/10/2012).

Advertisement

Asrorun membeberkan beberapa bukti kekejaman narkoba terhadap seluruh rakyat Indonesia. Salah satunya kasus kecelakaan maut Tugu Tani yang dilakukan Afriyani Susanti karena mengonsumsi sabu. Dalam peristiwa Januari silam, beberapa anak dibawah umur tewas dan luka-luka.

Selain Afriyani, kekejaman narkotika juga terdapat dalam kasus Novi Amalia si sopir 'berbikini' yang menabrak tujuh orang di Taman Sari, Jakbar.

"Fakta hukum yang ditunjukkan pada kita seperti kasus Afriyani, tidak hanya membahayakan diri tapi juga orang lain, dan ada anak juga yang jadi korban," imbuhnya.

Advertisement

KPAI sendiri geleng-geleng kepala mengapa putusan terhadap gembong narkoba bisa berlaku ringan. Padahal, narkoba sendiri sudah menyerang para penegak hukum seperti polisi, jaksa dan terkhir kasus hakim Puji yang tertangkap tangan konsumsi sabu.

"Hakim Puji, dia jadi pengguna karena ada distribusi. Ini fakta yang tidak bisa dibantahkan betapa narkotika mengancam hingga tingkat masyarakat umumm," tutup Asrorun.

Advertisement
Advertisement
Rini Yustiningsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif