news
Langganan

KASUS HAMBALANG: Ruhut Kembali Minta Anas Mundur - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Jibi Solopos Insetyonoto  - Espos.id News  -  Rabu, 13 Juni 2012 - 20:09 WIB

ESPOS.ID - Ruhut Sitompul (JIBI/SOLOPOS/dok)

SEMARANG-Ketua Divisi Komunikasi dan Informatika DPP Partai Demokrat (PD), Ruhut Sitompul kembali meminta Anas Urbaningrum mundur.

Advertisement

”Saya sudah bilang kepada Anas agar legowo, berhenti sementara demi kepentingan partai,” katanya kepada wartawan di Semarang, Kamis (13/6/2012).

Sebelumnya pada Februari 2012, Ruhut juga pernah melontarkan pernyataan meminta mundur Anas. Sebab saat ini dari hasil survai, sambung ia, popularitas dan elektabilitas PD di masyarakat terus mengalami kemrosotan cukup signifikan.

Menurut Ruhut tak hanya Ketua Umum DPP PD Anas Urbaningrum yang harus mundur, tapi juga fungsionaris partai lainnya yang disebut mantan bendahara PD M Nazaruddin.

Advertisement

”Kalau mau tenggelem, tenggelam saja sendiri. Jangan mengajak kapal yang besar ini (Partai Demokrat-red) ikut tenggelam,” sindirnya.

Untuk menuntaskan kasus korupsi proyek Hambalang yang diduga melibatkan Anas, politisi yang dikenal juga sebagai artis ini meminta kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) proaktif. Ruhut mengaku pernah mempertanyakan secara langsung kepada KPK tentang keterlibatan Anas dalam kasus korupsi Hambalang.

”KPK menyatakan belum menemukan dua alat bukti kuat untuk menjerat Anas. Padahal saya sebagai praktisi hukum sudah menemukan dua alat bukti untuk menjerat Anas,” ujarnya tanpa bersedia menyebutkan dua alat bukti itu.

Advertisement

Disinggung mengenai pertemuan para deklarator dan pendiri PD di Jakarta, Rabu malam (kemarin malam-red), Ruhut menyatakan hanya pertemuan biasa. Ia membantah pertemuan tersebut dalam rangka persiapan menggelar kongres luar biasa (KLB) PD untuk mengganti Anas Urbaningrum.

”Tak ada persiapan KLB, apalagi Anas Urbaningrum belum menjadi tersangka,” tandasnya. Kecuali, sambung ia, bilan nantinya Anas sudah ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK, kemungkinan bisa saja digelar KLB. ”Kalau sekarang belum bisa,” imbuhnya.

Sementara Ketua DPP Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin, juga membantah pertemuan para pendiri dan deklarator PD untuk membahas KLB. Menurut dia, pertemuan itu untuk memberikan sumbangsih dan pemikiran kondusif terhadap partai, karena ada beberapa kader bermasalah. Sehingga perlu ada masukan dan sumbangan pemikiran kondusf dari para senior, pendiri dan deklarator tentang bagaimana ke depan Partai Demokrat.

”Jadi tak ada rencana persiapan KLB, hanya mendengarkan masukan yang baik dan positif dari para senior pendiri partai,” ujar dia.

Advertisement
Arif Fajar Setiadi - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif