by Jibi Solopos.com Okezone - Espos.id News - Rabu, 13 Desember 2017 - 12:45 WIB
Esposin, JAKARTA – Baru-baru ini, ditemukan buku ajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang memuat kekeliruan dengan mencantumkan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Akibat kesalahan tersebut, penerbit yang bersangkutan harus siap memenuhi panggilan KPAI.
KPAI menyayangkan lemahnya pengawasan buku-buku pelajaran, terutama setingkat SD. “Pengawasan buku ajar mestinya menjadi kewenangan Pusbukur Kemdikbud RI. KPAI akan meminta keterangan kepada Kemdikbud terkhusus Pusbukur terkait lolosnya buku ini dalan penilaian perbukuan di Pusbukur,” jelas Komisioner KPAI Retno Listyarti seperti dilansir Okezone, Rabu (13/12/2017).
Kasus permasalahan isi buku pelajaran bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, terdapat buku-buku yang sudah ditarik karena memuat konten kekerasan, pornografi, atau tidak sesuai dengan fakta sejarah.
Disahkannya Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel oleh Presiden AS, Donald Trump merupakan polemik yang belum bisa dikonfirmasi banyak masyarakat dunia sehingga konten trsebut dinilai tidak layak masuk ke buku IPS SD.
Guna mengumpulkan data dalam proses penyusunan hingga lolos penilaian buku, KPAI berencana melakukan panggilan kepada Penerbit Yudhistira dan memintai keterangan pertama. Pemanggilan dijadwalkan Senin 18 Desember 2017.