by Akhirul Anwar Jibi Bisnis - Espos.id News - Senin, 12 Januari 2015 - 18:30 WIB
Esposin, BANDUNG -- Pihak Istana Kepresidenan mengaku heran dengan pernyataan mantan Ketua Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan, Yunus Husein, yang mengungkapkan calon Kapolri baru, Komjen Pol. Budi Gunawan, pernah tak lolos dalam pengecekan KPK dan PPATK saat seleksi menteri.
Sekretaris Kabinet, Andi Widjajanto, mengatakan bahwa seluruh informasi yang berkaitan dengan seleksi menteri pada 20-27 Oktober 2014 berstatus rahasia negara, yaitu hanya untuk presiden dan PPATK.
"Silakan ditanyakan ke Yunus Husein dari mana beliau mendapatkan berita itu. Bagaimana informasi seperti itu bisa berada di pihak yang tidak berwenang memegang informasi ini," kata Andi Widjajanto di sela-sela mendampingi Presiden Joko Widodo [Jokowi] kunjungan kerja di PT Pindad (Persero), Bandung, Senin (12/1/2014).
Yunus Husein mengeluarkan pernyataan tersebut melalui akun Twitter bahwa calon tunggal Kapolri mempunyai rapor merah saat seleksi menteri. "Calon Kapolri sekarang pernah diusulkan menjadi menteri tetapi pada waktu pengecekan info di PPATK dan KPK, yang bersangkutan mendapat rapor merah atau tidak lulus," kicau Yunus, Minggu (11/1/2014).
Adapun tentang pengajuan Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri baru yang dikritik lantaran tidak melibatkan KPK dan PPATK, undang-undang memang tidak mengharuskan Presiden melibatkan instansi-instansi tersebut.
"Kewajiban presiden di undan-undang adalah menerima pertimbangan dari Kompolnas dan itu sudah dilakukan presiden. Jadi presiden mengajukannya 9 Januari. Pada 8 Januari sudah menerima masukan dari kompolnas dan masukan itu ada nama pak Budi Gunawan," jelas Andi Widjajanto.