news
Langganan

KABUT ASAP : Asap Kian Pekat, Jarak Pandang di Muara Teweh Hanya 15 Meter - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Jibi Solopos Antara  - Espos.id News  -  Kamis, 22 Oktober 2015 - 09:15 WIB

ESPOS.ID - Perahu bermotor menembus kabut asap menyusuri Sungai Barito di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, Sabtu (10/10/2015). Kabut asap akibat kebakaran lahan yang semakin memburuk membuat pemerintah Kabupaten Barito Utara memperpanjang kondisi tanggap darurat kabut asap sampai 31 Oktober 2015. (JIBI/Solopos/Antara/Kasriadi)

Kabut asap selain melanda Sumatra dan Kalimantan juga terjadi di Sulawesi.

Esposin, MUARA TEWEH - Jarak pandang di wilayah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, pada Kamis (22/10/2015) pagi hanya 15 meter, akibat tertutup kabut asap yang kian parah.

Advertisement

"Kabut asap pagi ini semakin tebal disertai dengan embun sehingga jarak pandang sangat terbatas dan membuat sesak napas serta mata perih," kata seorang warga Muara Teweh, Barito Utara, Syarbani, Kamis.

Kepala Kelompok Tenaga Teknis pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Muara Teweh Sunardi mengatakan jarak pandang permukaan pada Kamis pagi hanya 15 meter dengan jarak pandang vertikal antara 45 feet.

Advertisement

Kepala Kelompok Tenaga Teknis pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Muara Teweh Sunardi mengatakan jarak pandang permukaan pada Kamis pagi hanya 15 meter dengan jarak pandang vertikal antara 45 feet.

Sedangkan Rabu (21/10/2015) kemarin jarak pandang sekitar 40 meter dan jarak vertikal 60 feet. "Kabut asap ini bertambah parah dibanding hari kemarin sore, karena angin hanya berkecepatan rendah," kata dia.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara, Elpi Epanop, meminta semua kepala sekolah untuk meliburkan murid dari tingkat Taman Kanak-Kanak hingga SLTA akibat kabut asap yang masih tebal.

Advertisement

Sementara itu, kabut asap akibat kebakaran hutan di wilayah Palu, Sulawesi Tengah, dan sekitarnya pada Kamis pagijuga  semakin memburuk dibandingkan sebelumnya.

"Hingga pukul 08.25 Wita, kabut asap pekat masih menyelimuti wilayah Palu, Donggala, dan Kabupaten Sigi," kata Kepala Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, Benyamin Apituley.

Ia mengatakan kondisi bandara kebanggaan masyarakat Sulteng itu masih sama seperti hari sebelumnya diselimuti kabut asap kiriman kebakaran hutan dari Kalimantan dan Sulawesi.

Advertisement

Menurut dia, kabut asap paling banyak berasal dari kebakaran hutan di Kalimantan dan Sulawesi. Di Sulteng memang ada kebakaran lahan kebun dan hutan, tetapi asapnya hanya sebagian kecil ditiup angin ke Palu.

Dengan kondisi kabut asap yang terlihat hari ini cukup tebal sehingga bukit dan gunung-gunung yang di Lembah Palu dan Kabupaten Sigi dan Donggala tampak tidak terlihat.

"Kabut asap hari ini semakin tambah parah dan kemungkinan besar tidak akan ada penerbangan," kata dia.

Advertisement

Benyamin mengaku hingga pukul 08.25 Wita, belum ada satupun pesawat milik maskapai penerbangan yang mendarat.

Petugas ATC Bandara Mutiara Palu, Widi Antara, mengatakan pagi baru dua pesawat diberangkatkan yaitu Lion Air tujuan Balikpapan dan Garuda Indonesia tujuan Jakarta.

Advertisement
Rohmah Ermawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif