by Lili Sunardi Jibi Bisnis - Espos.id News - Jumat, 6 Februari 2015 - 16:38 WIB
Esposin, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo, menganggap saat ini masih terlalu cepat bagi Presiden Jokowi untuk melakukan reshuffle kabinetnya. Hal itu menanggapi desakan adanya reshuffle kabinet Jokowi-JK yang juga dilontarkan kader PDIP.
Tjahjo Kumolo yang ditemui di kantornya mengatakan kinerja menteri belum dapat dinilai secara objektif pada masa kerjanya yang baru memasuki bulan ketiga. Pasalnya, para menteri belum dapat bekerja dengan maksimal, dan hasilnya belum dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Iya dong [masih terlalu cepat], karena harus diukur dulu kinerjanya seperti apa,” kata Tjahjo Kumolo di Jakarta, Jumat (6/2/2015).
Tjahjo KUmolo menuturkan hanya Presiden Jokowi yang berhak untuk mengusulkan reshuffle kabinetnya berdasarkan penilaian objektif yang dilakukannya. Apalagi menteri adalah pejabat negara yang ditunjuk dan diangkat langsung oleh Presiden untuk membantunya melaksanakan tugas pemerintahan.
Menurutnya, hanya ada dua hal yang dapat menyebabkan reshuffle kabinet. Pertama yaitu atas dasar keinginan presiden sendiri. Yang kedua, menteri yang bersangkutan ditarik kembali oleh partai politik yang menaunginya atas dasar pertimbangan tertentu.
“Upaya penarikan menteri oleh partai pun harus melalui proses lobi khusus antara pimpinan partai dengan presiden langsung,” ujarnya.
Seperti diketahui, sempat muncul desakan agar Presiden Jokowi segera mengganti beberapa menteri yang dianggap gagal menjalankan tugasnya dalam menyelesaikan persoalan KPK vs Polri.