by Septina Arifiani Jibi Solopos - Espos.id News - Selasa, 28 Oktober 2014 - 07:30 WIB
Dikenal sebagai pribadi yang cuek, Susi ternyata seorang perokok yang aktif. Bukan hanya itu, ia juga memiliki tato di tubuhnya. Tato bergambar burung phonix melekat di pergelangan kaki Presiden Direktur PT. ASI Pudjiastuti Aviation, pengelola maskapai penerbangan Susi Air itu.
Walaupun hanya lulusan sekolah menengah pertama (SMP), Susi tercatat memiliki prestasi segudang, di antaranya adalah Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat dan Young Entrepreneur of the Year dan Ernst and Young Indonesia pada tahun 2005.
Susi Pudjiastuti mengawali kariernya sebagai pengepul ikan, mulai tahun 1983. Dengan modal seadanya dan hasil penjualan perhiasan pribadi, perlahan tetapi pasti, dia berhasil mendirikan pabrik pengolahan ikan tanpa bahan kimia yang produk-produknya diekspor ke sejumlah negara Asia dan Amerika.
Pada tahun 2004, Susi bersama suaminya yang berprofesi pilot dan mekanik pesawat, mendirikan PT. ASI Pudjiastuti Aviation yang menggunakan merek Susi Air. Dalam operasinya, maskapai penerbangan itu menggunakan pesawat jenis Cessna.
Usaha penerbangan yang pada mulanya didirikan untuk mengangkut ikan, lobster, udang, dan hasil laut lain itu kemudian berubah menjadi penerbangan perintis untuk kepentingan kemanusiaan setelah Susi Air menjadi pesawat pertama yang mencapai lokasi bencana tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam. Susi Air kemudian berkembang dan saat ini dikenal sebagai maskapai penerbangan yang melayani penerbangan menuju daerah-daerah terpencil di Indonesia.