by Septina Arifiani Jibi Solopos - Espos.id News - Senin, 27 Oktober 2014 - 20:30 WIB
Wanita yang bersuamikan Christian von Strombeck, seorang pria berkewarganegaraan Jerman ini sebelumnya sudah malang melintang di dunia wirausaha, namun belum sekalipun terlibat dalam kegiatan politik.
Dilansir Antara, Susi Pudjiastuti sempat menjabat Board of Directors HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) bidang hubungan dalam negeri dan Ketua Komisi Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).
Sebelum memiliki perusahaan PT ASI Pudjiastuti Marine Product yang mengekspor hasil-hasil perikanan dan PT. ASI Pudjiastuti Aviation yang bergerak di bidang penerbangan, dengan merek Susi Air, Susi adalah seorang pengepul ikan yang hanya lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Karirnya sebagai pengepul ini dimulai pada 1983 dengan modal seadanya hasil penjualan perhiasan pribadi. Perlahan tetapi pasti, dia berhasil mendirikan pabrik pengolahan ikan tanpa bahan kimia yang produk-produknya diekspor ke Asia dan Amerika.
Kemudian pada 2004, Susi bersama suaminya yang berprofesi pilot dan mekanik pesawat, mendirikan PT. ASI Pudjiastuti Aviation yang menggunakan merek Susi Air, di mana dalam operasinya menggunakan pesawat jenis Cessna.
Usaha penerbangan yang awalnya dibentuk untuk pengangkutan ikan, lobster, udang, dan hasil laut lain ini kemudian berubah menjadi penerbangan perintis untuk kepentingan kemanusiaan setelah Susi Air menjadi pesawat pertama yang mencapai lokasi bencana tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam.
Susi Air kemudian berkembang dan saat ini dikenal sebagai maskapai penerbangan yang melayani penerbangan menuju daerah-daerah terpencil di Indonesia.
Atas segala dedikasinya, perempuan yang lahir di Pangandaran, 15 Januari 1965 ini menerima berbagai penghargaan pribadi, seperti Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat dan Young Entrepreneur of the Year dan Ernst and Young Indonesia pada tahun 2005.