by Irene Agustine Jibi Bisnis - Espos.id News - Sabtu, 31 Mei 2014 - 04:41 WIB
Simpulan itu tentu saja sejalan dengan pernyataan kalangan politik asal Muhammadiyah, kendati Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin mengotot bilang organisasi kemasyarakatan yang dipimpinnya itu netral. Perbedaan opini itu, beberapa waktu lalu sempat menjadi topik pembicaraan yang hangat di media jejaring sosial.
Selebihnya, hasil penelitian itu menyebutkan, empat kantong suara lainnya, yakni Nadhlatul Ulama (NU), kalangan buruh, tani, dan ibu rumah tangga berpihak pada pasangan Jokowi-JK. "Tidak semua golongan NU yang didominasi PKB akan ke Jokowi-JK, karena mungkin peran Mahfud turut mendulang suara Prabowo-Hatta," kata peneliti LSI Ade Mulyana kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), di kantor LSI Jakarta, Jumat (30/5/2014).
"Begitu pula dengan sosok Hatta sebagai ikon Muhammadiyah, meski menang perolehan suara hanya berkisar enam persen. Seperti yang kita tahu Din Syamsudin tidak bulat mendukung Prabowo-Hatta,"katanya. Hasil pada segmen Muhammadiyah menyatakan lebih menyukai Prabowo-Hatta sebesar 35,2%, sementara yang menyukai Jokowi-JK sebesar 29,7%.
Di segmen lainnya, Jokowi-JK memimpin perolehan suara. Pada segmen NU sebesar 36,4% dibandingkan Prabowo-Hatta sebesar 24,5%, segmen buruh 39,4% untuk Jokowi-JK berbanding 24,5% untuk Prabowo-Hatta, segmen tani sebesar 32,2% berbanding 29,8%, dan segmen ibu rumah tangga sebesar 30,1% berbanding 25,8%.
Meski demikian perolehan suara seluruh kantong suara ini belum signifikan. Artinya, perolehan suara calon antarkandidat tidak terpaut jauh. Ditambah lagi, perolehan swing voters yang perolehan suaranya masih lebih tinggi dibandingkan dengan dua pilihan capres-cawapres ini.
Adapun angka swing voters untuk kedua kandidat ini dalam masing masing segmen masyarakat berada di kisaran 35,1%- 44,1%.