by Septina Arifiani Jibi Solopos - Espos.id News - Minggu, 27 Oktober 2013 - 21:39 WIB
Berita mengenai penertiban topeng monyet menjadi ramai dibicarakan oleh berbagai media karena mengundang pro dan kontra. Tak terkecuali media online ternama Australia.
Melalui situs berita News.com.au, penertiban topeng monyet tersebut diberitakan dengan judul Jakarta Governor Joko Widodo Bans Abusive Monkey Shows diunggah pada Minggu, (27/10/2013)
Dalam berita tersebut tertulis bahwa pemerintah kota Jakarta akan membeli monyet-monyet yang biasa digunakan sebagai pertunjukan topeng monyet dengan harga US$ 90 atau hampir sekitar Rp1 juta.
Selanjutnya monyet-monyet akan ditempat di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta. Uang yang diberikan oleh pemerintah sebagai uang ganti atas pembelian monyet itu diharapkan dapat digunakan sebagai modal awal bagi para pekerja yang mungkin akan kehilangan mata pencaharian akibat monyetnya yang telah diberikan ke pemerintah.
Para pekerja topeng monyet juga akan diberikan pelatihan untuk membantu dalam menemukan pekerjaan baru.
Dalam situs ini juga diberitakan beberapa kelompok pecinta hewan telah melarang penyiksaan hewan yang melibatkan monyet sebagai cara untuk mencari uang. Monyet- monyet tersebut dipaksa untuk melakukan apa yang diinginkan oleh para empunya. Bahkan tak segan-segan disiksa agar tetap taat.
Sebagai penutup berita tersebut dituliskan bahwa beberapa wilayah juga mengikuti langkah yang telah ditempuh pemerintah kota Jakarta. Di kota Bandung, Jawa Barat juga berencana melarang pertunjukan topeng monyet karena dianggap sebagai salah satu bentuk eksploitasi hewan.