Esposin, JAKARTA — Siapa figur yang tepat mendampingi Joko Widodo sebagai cawapres apabila mantan wali kota Solo yang kini gubernur DKI Jakarta itu diajukan PDI Perjuangan sebagai capres? Pengamat politik mencoba mengformulasikan figur ideal pendamping Jokowi dalam Pilpres 2014 mendatang.
Eksplorasi figur pendamping Jokowi—sapaan akrab Joko Widodo—itu dilakukan menyusul prediksi Board of Advisor Center for Strategic and International Studies (CSIS) Jeffrie Geovanie bahwa PDI Perjuangan bakal mengusungnya sebagai calon presiden (capres) dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014. Dugaan itu mula-mula didasarkan Badan Penasihat CSIS itu atas keunggulan Jokowi dalam survei yang dilansir awal Juni lalu.
Terkait prediksi itulah, Kantor berita pelat merah, Antara, Minggu (7/7/2013), mewawancarai Direktur Eksekutif Institute for Transformation Studies (Intrans) Andi Saiful Haq di Jakarta untuk merumuskan figur calon wakil presiden (cawapres) ideal apabila Jokowi maju sebagai capres dalam Pilpres 2014.
Pertama-tama, menurut Saiful simulasi yang paling ideal didasarkan pada kombinasi koalisi partai politik pengusung mereka, selanjutnya kombinasi usia capres-cawapres itu, yakni pasangan muda-muda dan pasangan muda-tua. "Pertama, kami lihat koalisi partainya lebih dulu. Peluangnya adalah koalisi PDIP-Demokrat [muda-muda] atau PDIP-Golkar [muda-tua]," kata dia.
Apabila PDIP-Demokrat berkoalisi, menurut Saiful, maka akan mengusung tokoh muda karena Demokrat akan mendorong Gita Wirjawan karena diyakini akan memenangi konvensi. Sedangkan jika Jokowi ingin disandingkan dengan tokoh tua, maka Golkar cukup banyak memiliki stok, antara lain tokoh seniornya, Ginandjar Kartasasmita.
"Artinya nama Ginandjar masuk dalam skenario PDIP berkoalisi dengan Golkar. Karena tanpa Golkar sangat berisiko PDIP memajukan bakal capres dan cawapres sendiri. Ginandjar punya peluang besar membawa koalisi PDIP-Golkar dengan catatan bisa merebut pimpinan Golkar pada Munas 2015," katanya.
Pernyataan Saiful itu juga merupakan tanggapannya atas wacana sebaiknya PDIP berkoalisi dengan Partai Golkar apabila partai berlambang kepala banteng itu tidak berhasil menjalin komunikasi dengan Partai Demokrat dan Gerindra. Senada dengan Saiful, peneliti Maarif Institute Endang Tirtana juga menilai Ginandjar Kartasasmita merupakan tokoh Golkar yang cocok mendampingi Jokowi.
Menurut dia, Ginandjar merupakan sosok yang komplet. Ia mengingatkan Ginandjar berlatar belakang militer, birokrat, teknokrat, sekaligus akademisi. "Duet Jokowi-Ginandjar ini seperti pasangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dengan tokoh senior Joe Biden," ujarnya.