news
Langganan

JK Kritik Mendikbud Nadiem Tak Berpengalaman di Bidang Pendidikan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Chelin Indra Sushmita  - Espos.id News  -  Senin, 9 September 2024 - 20:32 WIB

ESPOS.ID - Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim memberikan sambutan pada pembukaan IOI 2022, di Yogyakarta, Selasa (9/8/2022). (Istimewa)

Esposin, JAKARTA -- Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan kritikan keras kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim. Dia menyebut Nadiem adalah orang yang tidak berpengalaman di bidang pendidikan.

Kritikan itu disampaikan JK dalam forum diskusi dengan tema Menggugat Kebijakan Anggaran Pendidikan pada Sabtu (7/9/2024).

Advertisement

"Ada Pak Juwono, Abdul Malik Fadjar, semua ahli-ahli pendidikan. Ada Muhadjir, ada Pak Nuh Rektor ITS, ada Anies Rektor Universitas Paramadina," katanya.

JK juga mengomentari soal kinerja Nadiem sebagai Menteri Pendidikan yang tidak pernah datang ke daerah dan juga jarang berkantor. Menurut dia, kementerian yang dipimpin oleh Nadiem ini memiliki cakupan yang luas.

Advertisement

JK juga mengomentari soal kinerja Nadiem sebagai Menteri Pendidikan yang tidak pernah datang ke daerah dan juga jarang berkantor. Menurut dia, kementerian yang dipimpin oleh Nadiem ini memiliki cakupan yang luas.

Tak hanya pendidikan, kata JK, tapi juga perihal kebudayaan, riset, dan teknologi. Karena itu, JK menilai perlu adanya sosok yang berkompeten untuk mengisi bidang tersebut.

"Titip orang yang jarang ke kantor. Minta maaf ya. Saya katakan saja supaya (menteri) yang ke depan jangan begitu lagi," ujarnya.

Advertisement

JK mengungkapkan, persoalan pertama yang perlu dikerjakan untuk menciptakan perusahaan yang baik ialah memilih pemimpin. Kedua, soal program dan target yang akan dikerjakan.

"Orang dulu, apa programnya, apa yang mau dicapai. Baru berapa anggaran. Jangan kebalik," ucap JK.

Jika menteri pendidikan saat ini tidak benar-benar paham dengan bidangnya, kata dia, berapa pun anggaran yang dipunya tak berarti. Karena itu, untuk memperbaiki kualitas pendidikan bukan hanya memperbaiki anggarannya, tapi juga pemimpinnya.

Advertisement

"Kalau enggak mengerti pendidikan, beginilah. Mau berapa sekian ratus triliun dikasih, akan hancur-hancuran. Ini keluhan semua orang," ujarnya.

Advertisement
Chelin Indra Sushmita - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif