by Newswire - Espos.id News - Senin, 29 Juni 2020 - 13:42 WIB
Esposin, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengancam akan melakukan reshuffle atau perombakan menteri di kabinetnya.
Jokowi mengancam melakukan resuffle kabinet karena lantaran Presiden menilai kinerja para menteri masih biasa-biasa saja, padahal negara sedang dalam kondisi krisis.
"Langkah apapun yang extraordinary akan saya lakukan. Untuk 267 juta rakyat kita. Untuk negara. Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Udah kepikiran ke mana-mana saya," ujar Jokowi dalam video dari Sekretariat Presiden, Minggu (28/6/2020), yang dikutip liputan6.com.
Sebaran Covid-19 Indonesia 28 Juni 2020: Jateng Tambah 188 Kasus
Jokowi menyampaikan pernyataan soal ancaman resuffle itu kepada para menteri dalam sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (18/6/ 2020).Presiden Jokowi menilai kinerja para menteri saat ini masih sama seperti saat pandemi Corona belum menyerang.
Inilah enam pernyataan Jokowi soal ancaman melakukan reshuffle atau perombakan kabinet:
"Kita harus ngerti ini. Jangan biasa-biasa saja, jangan linear, jangan menganggap ini normal. Bahaya sekali kita. Saya lihat masih banyak kita yang menganggap ini normal," ucap Jokowi kepada para menteri.
"Saya lihat, masih banyak kita ini yang seperti biasa-biasa saja. Saya jengkelnya di situ. Ini apa enggak punya perasaan? Suasana ini krisis," ujar Jokowi.
Padahal, anggaran yang dibelanjakan kementerian akan membuat uang beredar di masyarakat semakin banyak. Hal itu dapat meningkatkan konsumsi masyarakat.
"Pembayaran tunjangan untuk dokter, dokter spesialis, untuk tenaga medis, segera keluarkan. Belanja-belanja untuk peralatan segera keluarkan. Ini sudah disediakan Rp75 triliun seperti itu," terang Jokowi.
"Bansos yang ditunggu masyarakat segera keluarkan. Kalau ada masalah lakukan tindakan-tindakan lapangan. Meskipun sudah lumayan, tapi baru lumayan. Ini extraordinary, harusnya 100 persen," tutur Jokowi.
"Beri prioritas pada mereka supaya enggak ada PHK. Jangan sudah PHK gede-gedean. duit serupiah pun belum masuk ke stimulus ekonomi kita," ucap Jokowi.
Suram! 6,4 Juta Karyawan Indonesia Di-PHK karena Covid-19
Jokowi mengingatkan menterinya untuk tak membuat kebijakan yang biasa-biasa saja di masa krisis seperti saat ini. Dia mengaku siap mendukung langkah yang diambil menteri."Kalau perlu kebijakan Perppu, ya Perppu saya keluarkan. Kalau perlu Perpres, ya perpres saya keluarkan," kata Jokowi.