by Devi Krismawati Jibi Harian Jogja - Espos.id News - Selasa, 8 Januari 2013 - 15:44 WIB
ESPOS.ID - Pekerja menurunkan beras untuk rakyat miskin (Raskin) di Solo. (JIBI/Solopos/Ratna Puspita Dewi)
JOGJA—Beras untuk rakyat miskin (raskin) di DIY pada 2013 ini akan berkurang sebesar 15,5%.
Pengurangan jatah penyaluran tersebut atas data dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan(TNP2K) yang menyebutkan Rumah Tangga Sasaran (RTS) DIY berkurang dari semula 341.291 menjadi 288.39.
Kepala Perum Badan Urusan Logistik Divisi Regional (Bulog Drivre) DIY, Darsono Imam Yuwono mengatakan dengan angka tersebut, maka kuota penyaluran raskin per bulan berkurang dari kuota beras yang semula 5.019 ton menjadi 4.325 ton per bulan.
"Pengurangan jatah RTS maupun kuota ini merupakan kebijakan dari pemerintah pusat dan untuk data penerimanya sampai saat ini kami juga belum menerima," kata dia saat ditemui di kantornya, Selasa (8/1/2013).
Untuk itu, perubahan RTS maupun kuota raskin 2013 tersebut, hingga saat ini juga belum disosialisasikan pada kabupaten/kota setempat.
Ia menambahkan, dengan belum adanya kejelasan data RTS penerima, maka SK Gubernur DIY juga belum turun. Padahal, dibutuhkan adanya sosialisasi jauh-jauh hari pada masyarakat setempat agar tidak terjadi gejolak nantinya.
"Biasanya akan ada protes dari yang sebelumnya terima jatah raskin menjadi tidak. Meski itu nanti jadi tanggung jawab pemda sedangkan kami hanya menyiapkan beras raskinnya dan distribusi semata," jelas dia.
Selain itu, dengan masih belum jelasnya RTS sasaran tersebut, dikhawatirkan penyaluran raskin akan mundur dari Januari ke Februari.
"Namun kami pastikan penyaluran raskin pada bulan yang sama atau dua kali bertahap agar tidak terjadi tindak kecurangan nantinya," pungkas Darsono.