by Hijriyah Al Wakhidah Jibi Solopos - Espos.id News - Rabu, 3 Oktober 2012 - 20:22 WIB
SOLO — Wirausaha dinilai mampu menciptakan kemandirian finansial sebuah keluarga. Berwirausaha juga bukan sebuah program yang sulit.
Menurut salah seorang wirausaha asal Sumber, Solo, Stefany Esty Mulatsasi, kiat utama berwirausaha adalah mengenal potensi diri sendiri. Selain harus memahami latar belakang pendidikan dan keahlian, wirausaha bisa dikembangkan dengan meningkatkan kepekaan terhadap diri dan lingkungan sekitar. “Kalau sudah paham, baru melangkah. Dan kita juga harus tahu bekal kita hidup itu apa. Itu bisa dijadikan modal berwirausaha,” kata Stefany, pemilik Sashyshop, saat ditemui Esposin di sela-sela Seminar Wirausaha dengan tema Bagaimana Memulai Sebuah Usaha dengan Modal Minim Namun Hasil Maksi, di Hotel Sahid Jaya Solo, Rabu (3/10/2012).
Dia menyampaikan, memilih usaha juga harus didasari atas ketertarikan dalam bidang tertentu. Seperti Stefany, yang selama ini tertarik dengan dunia tekstil. Bekal ini pun dia peroleh dari pengalamannya bekerja di sebuah pabrik tekstil dan garmen. “Karena alasan keluarga, dan kebetulan waktu itu saya single parent, maka saya memutuskan untuk berwirausaha sendiri. Tidak butuh modal banyak, karena basic saya adalah jual beli online, modal dari pelanggan,” kata dia.
Setelah tiga tahun membangun bisnis, dia pun kini mampu mandiri dalam hal finansial. Sementara itu, Konsultan Keuangan Independen Akuntax, Nurmala menyampaikan untuk memiliki kemandirian finansial keluarga maka calon wirausaha ini harus memikirkan modal dari diri sendiri. “Tabungan itu penting. Tabungan itu bisa digunakan untuk memulai usaha. Jadi, yang dipikirkan jangan hanya sekadar hutang dan hutang terus. Tabungan itu penting juga untuk menambah aset,” kata Nurmala.
Penyelenggara seminar dari Event Organizer (EO) Love Actually Planner, Bernadette Irene menyampaikan berwirausaha itu sangat gampang. Bahkan, bagi yang tidak modal banyak cara yang bisa dilakukan. Menurut dia, berwirausaha itu jauh lebih penting daripada menjadi karyawan terutama untuk mewujudkan kemandirian finansial keluarga. “Mayoritas, wirausaha itu muncul karena kepepet dan terpaksa, misalnya karena single parents sehingga harus bisa cari uang sendiri. Tapi itu tidak masalah. Dan kami sangat mengapresiasi wirausaha yang memulai usahanya dari nol dengan melibatkan mereka dalam seminar wirausaha ini,” kata Irene.
Dia juga mengatakan, seminar ini untuk memotivasi orang biasa menjadi orang luar biasa. “Saya sendiri memulai usaha EO ini dari nol. Nol dari segi finansial dan nol dari sisi dukungan.”