by Aprianus Doni Tolok Bisnis - Espos.id News - Senin, 27 April 2020 - 16:57 WIB
Esposin, JAKARTA -- Sebanyak 479.000 reagen PCR untuk tes Covid-19 telah diterima Indonesia dari Korea Selatan dan China. Sementara itu, lebih dari 1,3 juta unit alat pelindung diri (APD) telah didistribusikan.
Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo pun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berperan. Pasalnya, tidak mudah mendapatkan reagen dalam situasi pandemi global Covid-19 dan mendatangkannya ke Tanah Air.
Pasien Positif Covid-19 di Klaten Utara Diduga Tertular Cucu Asal Kudus
"Dalam beberapa hari terakhir, Gugus Tugas telah menerima 479.000 reagen PCR [ Covid-19 ]dari dua negara yaitu Korea Selatan dan RRT [China]. Kedatangan reagen tersebut tentunya tidak terlepas dari bantuan di sejumlah pihak," katanya dalam konferensi pers, Senin (27/4/2020).
"Dalam beberapa hari terakhir, Gugus Tugas telah menerima 479.000 reagen PCR [ Covid-19 ]dari dua negara yaitu Korea Selatan dan RRT [China]. Kedatangan reagen tersebut tentunya tidak terlepas dari bantuan di sejumlah pihak," katanya dalam konferensi pers, Senin (27/4/2020).
Dia pun menyampaikan terima kasih kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Pemerintah Indonesia dalam hal ini mendapatkan dukungan penuh dari Dubes Korea Selatan dan Dubes China.
104 Santri Ponpes Temboro Asal Madiun Rapid Test Covid-19, Ini Hasilnya
"Untuk tahap pertama, reagen yang telah kita datangkan baru bisa diambil provinsi di Pulau Jawa pada Sabtu dan Minggu lalu," katanya.
Selain reagen, Doni juga menyampaikan bahwa 1.305.800 unit APD telah terdistribusikan.
Positif Covid-19 Soloraya Meroket Jadi 83 Kasus, Sinyal Transmisi Lokal?
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Agus Wibowo, mengatakan Indonesia mendapatkan reagen dari Korea Selatan setelah melobi pemerintah negara tersebut. Ada produk reagen yang seharusnya sudah dipesan pemerintah Jerman, namun akhirnya pemerintah Korsel mengalokasikan untuk Indonesia.
Jemput Santri Ponpes Temboro, Sopir Meninggal dalam Mobil di Madiun
"Jadi kalau tidak memakai cara-cara seperti itu, sulit kita mendapatkannya [reagen]," kata Agus dalam webinar Aspek Keamanan Meliput Covid-19, Sabtu (25/4/2020).
Pemerintah Indonesia menargetkan bisa melakukan 10.000 tes PCR perhari. Namun, janji pemerintah akan melibatkan 70 laboratorium untuk uji PCR Covid-19 belum terealisasi dengan alasan kekurangan reagen reagen PCR tes Covid-19. Akibatnya, lebih dari 8.000 spesimen pasien belum juga diuji karena antrean uji PCR yang begitu panjang.
Gejala Baru Covid-19: Indra Penciuman dan Perasa Hilang, Pizza Serasa Kardus
Yuli Sang Ibu Miskin Meninggal, Wali Kota Serang: Bukan Kelaparan Tapi Takdir
Jumlah tersebut hanya naik sebanyak 1 laboratorium jika dibandingkan hari sebelumnya. Padahal sebelumnya, pemerintah menargetkan bisa mengaktifkan seluruh laboratorium yang jumlahnya diperkirakan mencapai lebih dari 70 di berbagai daerah untuk tes PCR.
Tanpa reagen, tes PCR Covid-19 tidak bisa dilakukan meski Indonesia sudah membeli belasan alat. “Beberapa laboratorium akan ditambahkan begitu reagen dari negara lain sudah bisa kita terima,” ujar Yurianto dalam konferensi pers, Rabu (22/4/2020).
IDI Bongkar 1.300 Kematian Covid-19, Mayoritas PDP yang Meninggal Dunia
Dia menjelaskan bahwa spesimen yang diperiksa sampai saat ini totalnya mencapai 55.732 spesimen. Dari total tersebut, spesimen yang telah diperiksa baru sebanyak 47.361 orang. Artinya, sebanyak 8.371 spesimen pasien Covid-19 belum tersentuh uji PCR di laboratorium.