by Lili Sunardi Jibi Bisnis - Espos.id News - Selasa, 24 November 2015 - 22:30 WIB
Esposin, JAKARTA -- Pemerintah bantah adanya ancaman penyerangan kompleks Istana Kepresidenan dari kelompok teroris Islamic State of Iraq Syria (ISIS).
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan hingga kini tidak ada ancaman teror dari ISIS di Indonesia. Meski demikian, pemerintah terus melakukan pendekatan untuk menanggulangi radikalisme dan terorisme.
“Tidak ada [ancaman ISIS], belum ada. Kami melihat itu lebih kepada penanganan deradikalisasi,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (24/11/2015).
Luhut tidak menampik adanya potensi perkembangan ISIS di Indonesia karena tidak ada satu pun negara yang aman dari ancaman teroris. Akan tetapi, pemerintah akan menggunakan pendekatan agama dan budaya untuk menanggulangi persoalan terorisme.
Menurutnya, selama ini pendekatan kekerasan untuk menanggulangi terorisme oleh beberapa negara terbukti tidak berhasil. Hal itu membuat Presiden terus mendorong kombinasi dari pendekatan militer dan kebudayaan.
“Kami sekarang dengan cara-cara pendekatan ulama dan agama. Presiden juga sudah menegaskan Islam itu tidak ada urusannya dengan ISIS, dan ISIS itu tidak ada urusannya dengan Islam, karena Islam adalah agama yang membawa kedamaian,” ujarnya.
Sebelumnya, kelompok teroris pimpinan Santoso yang juga bagian dari jaringan ISIS mengancam akan mengibarkan bendera "panji hitam" di Istana Merdeka, Jakarta. Kelompok tersebut juga mengancam akan menyerang Markas Polda Metro Jaya sebagai rangkaian serangan tersebut.